3 Alasan Mengapa Arsenal, MU dan City Gagal Tandingi Chelsea

Poin Chelsea tak bisa lagi dikejar Tottenham Hotspurs yang baru koleksi 77 poin

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 14 Mei 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2017, 19:30 WIB
Kalahkan West Brom, Chelsea Raih Juara Liga Inggris
Para pemain dan staff Chelsea merayakan kemenangan usai pertandingan melawan West Bromwich Albion di Liga Inggris di Hawthorns, (12/5). Chelsea berhasil memastikan diri menjadi juara Liga Inggris 2016/2017. (AP Photo / Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta Chelsea jadi juara Liga Inggris usai menang tipis 1-0 atas West Bromwich Albion (WBA) pada pekan ke-36 Liga Inggris di The Hawthorns Stadium, Sabtu 13 Mei 2017. Dengan kemenangan ini, poin Chelsea sudah tak mungkin dikejar.

Chelsea saat ini sudah mengkoleksi 87 poin. Meski kalah di dua laga sisa, poin ini tak bisa lagi dikejar Tottenham Hotspurs yang baru koleksi 77 poin dengan tiga laga tersisa.

Manajer Chelsea, Antonio Conte, menyebut kunci timnya bisa keluar sebagai juara Liga Inggris musim ini adalah para pemainnya.

"Saya pikir prestasi ini adalah prestasi luar biasa untuk pemain, untuk pemain saya. Saya harus bilang terimakasih untuk komitmen mereka dan kerja keras mereka," katanya seperti dikutip skysports.

Chelsea musim ini memang seperti melejit sendirian di kompetisi yang paling ketat ini. Pertarungan yang seharusnya terjadi di antara 3 tim papan atas seperti Manchester United, Manchester City, dan Arsenak tidak pernah terwujud. Ada beberapa alasan mengapa 3 tim langganan posisi teratas Liga Inggris tak mampu menandingi Chelsea:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Arsenal

Menang atas Stoke City, Arsenal Jaga Peluang Lolos ke Liga Champions
Para pemain Arsenal, merayakan gol yang dicetak Mezut Ozil ke gawang Stoke City pada pertandingan pekan ke-37 Premier League, di Stadion Bet 365, Sabtu (13/5/2017). Arsenal menang dengan skor 4-1. (AP/Nick Potts)

Dua bulan terakhir ini memang merupakan masa yang paling bergejolak dalam masa kepelatihan Arsene Wenger. Padahal, Arsenal sempat memimpin klasemen sejak 10 Desember lalu.

Kekalahan pra-Natal dari Everton dan Manchester City makin menunjukkan kegagalan dan kepercayaan diri Wenger pun seperti hilang.

Hasil ini membuat Wenger menjadi sorotan. Capaian ini memperburuk catatan Wenger yang belum membawa Arsenal juara Liga Inggris lagi sejak musim 2003/04. The Gunners hanya sukses membawa dua Piala FA lebih dari sedekade terakhir.

Namun, peralihan formasi ke 3-4-3 mulai membawa hasil hasil yang baik. Arsenal sudah mencatat tiga kali kemenangan. Terakhir, merekal meraih kemenangan 4-1 atas Stoke City pada pertandingan pekan ke-37 Liga Inggris.

Kemenangan ini membuat Arsenal tetap menghuni urutan kelima klasemen sementara dengan 69 poin, terpaut satu angka dari Liverpool di peringkat keempat atau batas akhir zona Liga Champions.




Manchester City

Manchester City v Leicester City
Manchester City menundukkan Leicester City di Etihad Stadium dengan skor 2-1. (AFP/Anthony Devlin)

Menorehkan 10 kemenangan pada awal musim membuat Manchester City difavoritkan jadi juara Liga Inggris musim ini. Namun, perjalanan selanjutnya sangat jauh menurun.

Lini pertahanan City disebut-sebut jadi kelemahan tim, dan ini seperti "kecelakaan" yang sudah menunggu untuk terjadi. Kekalahan besar di Leicester dan Everton merupakan poin terendah untuk City.

Bek kanan City, Bacary Sagna, pernah menyebut bahwa timnya perlu meningkatkan komunikasi, terutama di lini pertahanan.

“Saya pikir kita harus sedikit lebih berkomunikasi, karena itu semua tentang komunikasi. Kami kebobolan tiga gol, jadi sebagai bek tentu saja saya tidak bisa senang. Tapi kami berhasil bereaksi, terus maju, dan kami tidak pernah menyerah. Sebagai bek saya selalu sedikit sedih setiap kali kita kemasukan gol, itulah satu-satunya poin buruk,” kata Sagna seperti dilansir laman resmi klub.

Pelatih City Pep Guardiola sejauh ini lebih banyak memoles pemain berbakat seperti Leroy Sane dan Gabriel Jesus. Tapi, jika City melakukan  strategi perekrutan yang tepat di lini pertahanan musim panas ini, mereka bisa jadi ancaman serius bagi dominasi Chelsea musim depan.



Manchester United

Manchester-United-Celta-Vigo-Liga-Europa
Gelandang Manchester United, Marouane Fellaini melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Celta Vigo pada leg kedua Liga Europa di stadion Old Trafford, Inggris,(11/5). MU melaju ke final usai menang dengan aggregat 2-1. (AFP Photo/Miguel Riopa)

Badai cedera sepertinya telah merusak penampilan MU musim ini. Nama-nama seperti Luke Shaw, Juan Mata, Marcos Rojo, dan Zlatan Ibrahimovic, sempat absen lama sehingga mengganggu kinerja tim.

Manajer MU Jose Mourinho menyatakan absennya pemain pilar menjadikan masalah besar bagi timnya. Apalagi MU tengah fokus di dua kompetisi Liga Inggris dan Liga Europa.  

"Kami berada dalam masalah. Kami kehilangan Marcos Rojo. Kami tidak memiliki Jones atau Smalling. Kami dalam masalah dan kami juga kehilangan Ibrahimovic," ujar Mourinho.

"Tetapi untuk lini serang, kami masih memiliki opsi. Wayne Rooney akan kembali ke skuat. Mari kami lihat apakah Mata juga bisa kembali sebelum akhir musim. Mari kami lihat apa yang terjadi," tambahnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya