Liputan6.com, Turin - Kepolisian Italia terus melanjutkan penyelidikan terhadap peristiwa ledakan di alun-alun Piazza San Carlo, pusat Kota Turin, Sabtu (3/6/2017). Ledakan Turin itu terjadi saat warga tengah nonton bareng (nobar) Final Liga Champions antara Juventus melawan Real Madrid.
Berdasarkan rekaman saat kejadian, polisi mengidentifikasi dua pria muda yang diduga sebagai biang kepanikan warga. Di tengah-tengah kerumunan warga, keduanya membuat warga ketakutan dengan mengaku sebagai pelaku bom bunuh diri.
Advertisement
Baca Juga
Salah seorang dari mereka berdiri di tengah-tengah alun-alun dengan kedua tangan terentang seraya diangkat, dan mengenakan ransel dan celana panjang. Dia terpantau meneriakkan sesuatu yang membuat warga berhamburan ketakutan, berlari menjauhinya.
Beberapa saat kemudian, rekannya menariknya dan memintanya menyudahi, lantaran menyadari kepanikan warga semakin tak terkendali. Aparat kepolisian telah menangkap dua pria tersebut, dan keduanya mengaku aksi mereka hanya guyonan.
Mereka mengaku tak menyangka ulah mereka bakal membuat warga menjadi sangat panik dan ketakutan suporter Juventus yang membanjiri Piazza San Carlo.
Sementara itu, jumlah korban luka-luka terus bertambah. Dilansir Football Italia, sebanyak 1.527 orang membutuhkan perawatan karena terluka, yang kebayakan karena terkena pecahan kaca dan terdesak oleh gelombang manusia yang ketakutan.
Tiga Masih Kritis
Dari seluruh korban luka-luka, tiga di antaranya kritis, termasuk seorang bocah tujuh tahun bernama Kelvin. Ia tiba di rumah sakit dalam keadaan koma karena luka-luka di bagian kepala dan dada, dan mengalami perhentian jantung.
Ledakan di alun-alun Piazza San Carlo terjadi ketika Real Madrid mencetak gol ketiga yang dikreasi Cristiano Ronaldo, setelah menerima umpan tarik dari Luca Modrid. Real Madrid akhirnya menang 4-1 dalam laga tersebut dan keluar sebagai juara.
Kejadian kemarin disebut-sebut sebagai ulangan Tragedi Heysel, yang terjadi pada tanggal 29 Mei 1985 saat Juventus tengah bertanding melawan Liverpool di Piala Champions (Liga Champions saat ini). Ketika itu, 39 orang meninggal dunia dan 600 lebih lainnya luka-luka akibat tragedi tersebut. (Abul Muamar)
Advertisement