Demi Nonton Barito Putera, Wakil Ketua MPR Panjat Tembok Stadion

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Mahyudin merupakan fans fanatik Barito Putera.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Jun 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 10:30 WIB
Mahyudin: Sosialisasi Empat Pilar Adalah Pengajian Kebangsaan
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Periode Republik Indonesia (MPR RI), Mahyudin merupakan fans fanatik Barito Putera.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Mahyudin ternyata seorang penggila sepak bola Tanah Air. Dia merupakan fans fanatik klub asal Kalimantan Selatan, Barito Putera.

Saking fanatiknya, dia punya kenangan tak terlupakan demi menyaksikan laga Barito Putera di kompetisi Liga Indonesia pada pertengahan tahun 1990-an. Dia nekat memanjat pagar karena tidak bisa membeli tiket pertandingan.

"Barito punya suporter fanatik. Waktu saya kuliah di Banjarmasin, tim ini jago kandang. Saya ingat kalau kalah di kandang pasti rusuh," katanya kepada wartawan di kediaman pemilik Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, Rabu (7/6/2017).

"Saya punya cerita yang tak pernah terlupakan. Waktu masih kuliah, saya mau nonton Barito tidak punya uang, ya manjat tembok belakang (stadion) kita lakukan," ujar Mahyudin menambahkan.

Sebagai seorang mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Mahyudin mengaku selalu memberikan dukungan kepada Barito Putera di setiap laga kandang. Bahkan dia pernah menyaksikan laga semifinal Divisi Utama Liga Indonesia musim 1994/95.

Ketika itu, Barito Putera menghadapi Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Mahyudin terbang ke Jakarta untuk memberikan dukungan langsung. Namun sayang, Barito Putera kalah 0-1 dari Persib.

"Dulu tahun 1995, Barito Putera masuk semifinal dan kalah. Kalau menurut pandangan saya sebagai fans, itu curang. Saya lihat wasit memihak tim lawan," ucap Mahyudin yang mengaku masih menjadi fans Barito Putera hingga sekarang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya