Liputan6.com, Jakarta Manny ‘Pacman’ Pacquiao, sudah tidak muda lagi. Usianya sudah mencapai 38 tahun. Namun, ketangguhan petinju asal Filipina tersebut kembali akan diuji dalam duel melawan Jeff Horn di Suncorp Stadium, Brisbane, Australia, Minggu (2/7/2017).
Dalam duel ini, Pacquiao akan mempertaruhkan gelar juara dunia tinju kelas welter versi WBO yang diraih tahun lalu usai menang angka mutlak lawan Jessie Vargas.
Advertisement
Baca Juga
Jeff Horn sebenarnya bukanlah petinju spesial. Petinju asal Australia itu, terbilang masih bau kencur dibanding Pacman. Di usia yang sudah mencapai 29 tahun, Horn bahkan belum sekalipun merasakan gelar juara dunia. Sementara Pacquiao adalah penjelajah yang pernah menyandang gelar juara dunia di delapan kelas berbeda.
Meski demikian, bagi Pacquiao duel ini tetaplah sangat penting. Bukan sekedar untuk mempertahankan gelar juara, tapi demi pertarungan yang lebih besar lagi.
"Kami harus terlihat bagus dalam pertandingan ini untuk menarik nama-nama besar lainnya. Saya berharap Pacquiao tampil sebaik mungkin dalam duel ini. Kami ingin melangkah ke sesuatu yang lebih besar dan lebih baik lagi," kata Freddie Roach, pelatih yang sudah bertahun-tahun menangani Pacquiao seperti dilansir Guardian.
Sudah bukan rahasia lagi, Pacquiao masih menginginkan pertarungan ulang melawan Floyd Mayweather Jr. Sebelumnya dalam mega duel yang berlangsung di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, dua tahun lalu, Pacquiao gagal menorehkan noda pada rekor tak terkalahkan Mayweather Jr. Setelah bertarung selama 12 ronde, Pacman dinyatakan kalah angka mutlak dari The Money--julukan Floyd Mayweather Jr.
Sejak kekalahan ini, Pacquiao belum juga menemukan lawan sepadan. Dua pertandingan yang dilalui setelah itu berakhir dengan kemenangan. "Manny harus memenangkan pertandingan ini, dia ingin rematch melawan Mayweather Jr. Dan untuk itu, Anda harus terlihat baik saat bertemu lawan Anda," kata Roach.
Peluang memang terbuka. Sebab Mayweather Jr pensiun 2015 lalu kembali naik ring. Sebab dia akan berhadapan dengan petarung Mix Martial Arts (MMA), Conor McGregor di Las Vegas, 26 Agustus 2017. Keduanya akan bertanding dalam aturan tinju. Pertarungan ini diharapkan jadi pintu menuju rematch melawan Pacquiao.
Incar Kemenangan KO
Di atas kertas, Pacquiao lebih diunggulkan atas Horn. Pengalaman bertanding 59 kali menang (38KO), 6 kali kalah, dan 2 kali seri menunjukkan ketangguhan Pacman. Persiapan yang dijalani juga terbilang matang. Meski disibukkan dengan aktivitas seabaga senator Filipina, Pacman masih mampu menjaga berat badannya.
Dia tidak kesulitan untuk memenuhi berat kelas welter dengan bobot 66,7 kg.
Pacman juga sangat antusias menyambut duel ini. Dalam jumpa pers usai timbang badan, seperti dilansir The Telegraph, Pacquiao mengaku ingin menyenangkan fans.
"Ini waktunya memberikannya kembali kepada fans. Saya harus menampilkan pertunjukan yang memukau bagi mereka,” kata Pacquiao.
Sejak awal Pacquiao memang diminta tidak asal menang lawan Jeff Horn. Pelatihnya Roach, yakin Pacquiao yang bergaya southpaw mampu menang KO atas lawannya.
Para pecinta tinju juga sudah lama merindukan pukulan 'mematikan' Pacquiao. Terakhir kali Pacman mampu merobohkan lawannya saat bertemu Ricky Hatton, 2009 lalu. Dalam duel ini, Pacquiao menang KO pada ronde ke-2. Di tahun yang sama, Pacquiao juga sempat menang TKO atas Miguel Cotto pada ronde ke-12. Tapi setelah itu, petinju bernama lengkap Emmanuel Dapidran Pacquiao itu hanya mampu menang angka.
"Freddie sangat senang sebab pukulan saya telah kembali, tenaga ada. Saya merasa baik-baik saja. Berat tidak masalah. Ayo kita lakukan," ujarnya kepada ESPN.
Advertisement
Awas Tersandung
Pacquiao sangat percaya diri menghadapi Jeff Horn, bahkan terkesan meremehkan dengan memainkan telepon genggam saat Horn tengah menyampaikan pernyataan pada jumpa pers. Pacquiao beralasan tengah membalas pesan singkat yang diterimanya. Namun sumber yang dekat dengan Pacquiao menyebutkan dia tengah kesal kepada Horn yang banyak menyampaikan sesumbar di media jelang pertandingan. Pacquiao marah dan merasa tidak dihormati sehingga memilih mengabaikan Jeff Horn.
Horn sendiri sejak awal tidak terlalu terpengaruh dengan nama besar Pacman. Mantan guru yang juga pernah mencapai babak perempat final di Olimpiade itu justru terkesan meremehkan Pacman. Horn bahkan tidak khawatir strateginya bocor dan nekat menggelar sparring partner yang terbuka bagi kalangan media.
Horn juga mengaku punya senjata untuk meredam Pacquiao. Jangkauan yang lebih jauh dan postur yang lebih tinggi plus usia yang lebih muda sepertinya bakal menjadi keunggulan Horn saat bertemu dengan Manny Pacquiao.
“Permainan wajah sudah dimulai. Latihan sudah selesai. Yang di pikiran saya saat ini adalah apa yang harus saya lakukan di atas ring nanti,” kata Horn.
Pacquiao boleh saja percaya diri menghadapi Jeff Horn. Namun batu loncatan ini bisa terasa sangat licin bila tidak hati-hati. Kekalahan bukan tidak mungkin mengantar Pacquiao pada penghujung karier yang menyakitkan. Apalagi Freddie Roach sudah berniat mendesaknya pensiun bila sampai kalah melawan Jeff Horn.
Tale of Tape
Advertisement