Ini Dua Negara yang Sumbang Wasit Asing untuk Liga 1

Liga 1 segera menggunakan jasa wasit asing untuk memperbaiki kualitas kompetisi.

oleh Defri Saefullah diperbarui 28 Jul 2017, 21:50 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 21:50 WIB
Ratu Tisha Destira
Ratu Tisha Destira (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI dalam waktu dekat ini berinisiatif untuk menggunakan wasit asing dalam kompetisi Gojek Traveloka Liga 1.  Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha Destria, Kamis (27/7) di kantor PSSI.

Persoalan dan kejadian seputar kepemimpinan wasit di Indonesia sampai saat ini menjadi perhatian khusus PSSI untuk meningkatkan mutu kompetisi sepak bola yang sedang berjalan.

Kualitas wasit Indonesia, seperti pernah disebutkan oleh George Cummings (mantan direktur wasit FIFA) yang sebelumnya didatangkan oleh PSSI itu perlu untuk lebih ditingkatkan kualitasnya terlebih ini menyangkut kompetisi.

“PSSI berinisiatif untuk mendatangkan wasit asing. Australia dan Kyrgyzstan menjadi dua negara awal yang dipilih oleh PSSI untuk mengirimkan wasitnya agar bisa bekerja memimpin pertandingan di Liga 1 yang sedang berjalan saat ini. Yang jelas, mereka memiliki lisensi wasit dari FIFA,”  ujar Ratu Tisha.

“Di periode pertama, mereka diperkirakan akan datang tanggal 2 Agustus 2017 dan bertugas hingga tanggal 15 Agustus 2017. Untuk selanjutnya di periode kedua diperkirakan tanggal 16-28 Agustus 2017, berikutnya di periode ketiga tanggal 29-11 September 2017. Setiap periodenya kami menggunakan wasit dari negara yang berbeda," katanya.

PSSI akan menghadirkan dua set wasit, yang terdiri dari dua wasit utama dan empat asisten wasit, untuk periode pertama.

Dengan begitu, PSSI ingin adanya perbaikan kualitas dan mutu pertandingan. Salah satunya adalah kinerja wasit dan perangkatnya. Dipakainya wasit asing selain untuk tujuan itu juga diharapkan bisa memberi pelajaran atau transfer ilmu dengan wasit lokal.

Tidak berhenti sampai disitu, PSSI juga menekankan bahwa program penggunaan wasit asing di Liga 1 akan mengarah kepada program pertukaran pada akhirnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya