Upacara Penutupan SEA Games, Filipina Tanpa Presentasi

Filipina menggelar SEA Games ke-30 pada 2019.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Agu 2017, 17:05 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 17:05 WIB
Stadion Nasional Bukit Jalil akan menggelar upacara penutupan SEA Games 2017, Rabu (30/8/2017). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Stadion Nasional Bukit Jalil akan menggelar upacara penutupan SEA Games 2017, Rabu (30/8/2017). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Tidak ada presentasi khusus dari Filipina sebagai tuan rumah berikutnya pada upacara penutupan SEA Games 2017 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Rabu (30/8/2017).

Hanya ada upacara sederhana berupa pemberian bendera SEA Games dari Presiden Komite Olimpiade Malaysia, Yam Tunku Sri Imran, ke Presiden Komite Olimpiade Filipina, Jose Cojuangco.

Selanjutnya, Cojuangco menyerahkan bendera ke Menteri Luar Negeri Filipina, Peter Cayetano.

Rencana ini memancing dua reaksi. Chef-de-Mission Filipina di SEA Games Kuala lumpur, Cynthia Carrion, menyesalkan tidak adanya presentasi besar. Sebab, dia menilai hal itu bisa mempromosikan pariwisata Filipina.

Namun, Cojuangco memberi pandangan lain. Filipina ingin memberi waktu kepada Malaysia yang ingin merayakan keberhasilan sebagai juara umum sekaligus hari kemerdekaan. Malaysia bebas dari penjajahan Inggris pada 31 August 1957.

"Ketimbang menghabiskan dana untuk upacara ini, lebih baik Filipina fokus ke pembinaan atlet sehingga mencatat prestasi lebih baik," ungkap Cojuangco, dilansir Tiebreaker Times.

Malaysia keluar sebagai juara umum SEA Games dengan 145 emas, 92 perak, dan 86 perunggu. Sedangkan Filipina berada di urutan enam lewat 24 emas, 33 perak, dan 64 perunggu. Mereka akan menjadi tuan rumah SEA Games untuk kali pertama sejak 2005.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya