Gagal Juara MotoGP Jepang, Petrucci Salahkan Dovi-Marquez

Petrucci menempati posisi tiga MotoGP Jepang.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 15:00 WIB
MotoGP 2017, GP Motegi, Marc Marquez, Andrea Dovizioso
Danilo Petrucci (kanan) berpose bersama Andrea Dovizioso (tengah) dan Marc Marquez usai MotoGP Jepang, Minggu (15/10/2017). (AP/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Motegi - Danilo Petrucci menuding Andrea Dovizioso dan Marc Marquez sebagai alasan kegagalannya merebut kemenangan pertama pada MotoGP. Betapa tidak, dalam empat kesempatan terakhir, dia selalu gagal naik podium pertama karena dua rival tersebut.

Momen itu terjadi pada seri Italia, Belanda, San Marino, dan Jepang edisi MotoGP 2017.

Di Twin Ring Motegi, Minggu (15/10/2017), kans Petrucci memenangkan balapan sebenarnya cukup besar. Pasalnya, dia mampu mempertahankan posisi terdepan hingga lap 11.

Namun, setelah itu, pembalap Pramac Ducati tersebut kehilangan status karena tunggangannya tidak lagi maksimal.

"Saya selalu memiliki masalah yang sama, yakni Andrea dan Marc. Awalnya saya berpikir bisa merebut kemenangan. Tapi, di satu titik, saya menyadari saya tidak dapat melakukan lebih banyak lagi," jelas Petrucci dikutip GPOne.

Petrucci mengambil keputusan berani pada seri Jepang. Dia menempatkan ban ekstra lembut pada bagian belakang, tidak seperti Dovizioso dan Marquez.

Perbedaan tersebut membuatnya mampu memimpin hingga dua setengah detik atas pesaing. Namun, setelah itu dia kehilangan kecepatan.

"Saya tidak tahu apakah itu keputusan yang tepat, tapi ini adalah pertama kalinya saya mengambil strategi berbeda dari mayoritas pembalap lain. Saya merasa ini sebagai proses kedewasaan," ungkap Petrucci.

"Pada akhirnya saya terkejar dan tidak mampu menempel. Apakah saya bakal mendapat hasil berbeda menggunakan ban lain? Kita tidak pernah tahu. Setidaknya, saya dapat menyaksikan dari dekat duel Dovizioso dan Marquez," pungkasnya.

Petrucci saat ini memiliki 111 angka pada klasemen MotoGP. Dia hanya kurang dua nilai dari catatan terbaik yang ditorehkan pada 2015. (David Permana)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya