Liputan6.com, New York - Deontay Wilder mempertahankan gelar tinju dunia kelas berat WBC. Petinju Amerika Serikat tersebut memukul KO lawannya, Bermane Stiverne, pada ronde pertama dalam pertarungan di New York, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah kali kedua Wilder memenangkan pertarungan tinju dengan Stiverne. Sebelumnya, dia mengalahkan petinju Haiti itu dalam pertarungan 12 ronde pada 2015.
Saat itu, Wilder hanya menang angka. Hasil tersebut menempatkan Stiverne sebagai satu-satunya petinju yang terhindari dari kekalahan KO saat menghadapi Wilder.
Namun, Wilder tak memberi kesempatan kepada Stiverne pada pertarungan kali ini. Unggul jangkauan tangan, petinju dengan tinggi 2,01 meter itu terus melancarkan pukulan begitu bel berbunyi.
Wilder membuat Stiverne tidak berkutik. Petinju berkuncir itu tiga kali dipukul jatuh pada ronde pertama. Wasit pun akhirnya menyatakan Wilder menang KO.
Hasil itu menambah daftar panjang rekor Wilder dalam 39 pertarungan tinju. Ia selalu menang dan 38 di antaranya dengan KO.
Bukan Lawan
Stiverne sebenarnya bukan lawan yang diinginkan Wilder. Apalagi, petinju dengan tinggi 1,88 meter itu sudah tidak bertanding selama dua tahun.
Calon lawan utama Wilder adalah Luis Ortiz. Tetapi, petinju asal Kuba itu batal naik ring karena gagal tes doping. Stiverne lalu menjadi lawan mandatory baginya.
Wajar, jika Wilder tidak terlalu kesulitan untuk menjatuhkan Stiverne. "Tidak ada kelas berat yang bisa dibandingkan dengan saya. Saya sangat yakin dengan apa yang saya lakukan dan malam ini saya menunjukkannya," ucapnya.
Advertisement
Tantang Joshua
Wilder sangat ingin menghadapi Anthony Joshua. Petinju Inggris Raya itu merupakan pemegang sabut gelar juara dunia tinju kelas WBA dan IBF.
"Saya tahu saya yang terbaik, apakah Anda siap untuk tes ini?" tantang Wilder kepada Joshua usai menang KO atas Stiverne.
"Saya sudah lama menunggu pertarungan itu untuk waktu yang lama. Saya menyatakan perang terhadap Anda, apakah Anda menerima tantangan saya?"