Evaluasi Susy Susanti Setelah Turnamen di China - Hong Kong Usai

Susy Susanti mengevaluasi hasil Indonesia pada turnamen China Terbuka dan Hong Kong Terbuka 2017.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 27 Nov 2017, 00:24 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 00:24 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, merengkuh gelar di China Terbuka Super Series Premier dan Hong Kong Terbuka Super Series 2017. (PBSI)

Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengungkapkan masih memiliki pekerjaan rumah, meski mampu meraih target pada di China Terbuka Super Series Premier dan Hong Kong Terbuka Super Series 2017

Ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang sukses duduk di podium utama pada kedua turnamen tersebut. 

“Untuk evaluasi China dan Hong Kong Open target PBSI terpenuhi. Terutama untuk Kevin/Gideon yang secara konsisten bisa menjuarai dua turnamen tersebut. Salut untuk mereka karena pada 2017 ini bisa mengumpulkan enam gelar juara,” kata Susy, seperti dilansir situs PBSI, Minggu (26/11/2017). 

Selain dua gelar tersebut, Indonesia juga menempatkan pasangan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro sebagai semifinalis China Terbuka Super Series Premier 2017 dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebagai runner up Hong Kong Terbuka Super Series 2017.

“Untuk sektor lain, ganda putri cukup baik meski kami harus mengakui kemenangan pasangan China di final. Tapi secara keseluruhan sektor ini mulai menunjukkan progres peningkatan prestasi yang cukup signifikan. Sementara untuk sektor lain kami akan evaluasi dan diskusi, agar pada pertandingan berikut-berikutnya bisa mencapai target prestasi yang lebih baik lagi,” ungkap Susy.

Susy juga menyoroti hasil pertandingan dari tim tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang memperkuat Pelatnas PBSI, tak memberikan hasil memuaskan pada dua turnamen tersebut. Di China Terbuka Super Series Premier 2017, Anthony terhenti pada babak pertama, sementara Jonatan di babak kedua. Sedangkan di Hong Kong Terbuka, mereka sama-sama terhenti di babak pertama.

“Untuk tunggal putra konsistensi atlet-atlet harus ditingkatkan. Mereka harus lebih yakin dengan pola dan strategi permainannya pada saat main dengan lawan yang berbeda. Dan butuh latihan lebih lagi untuk pematangan teknik dan peningkatan fisik agar mereka bisa lebih baik lagi hasilnya pada pertandingan-pertandingan berikutnya,” kata Susy Susanti

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya