Rasa Syukur Dovi Meski Hanya Runner-up MotoGP 2017

MotoGP 2017 menjadi musim terbaik Dovi sejauh ini.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 29 Nov 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 18:00 WIB
Andrea Dovizioso, MotoGP
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso yang menjadi runner-up MotoGP 2017. (dok. MotoGP)

Liputan6.com, Jakarta - Kesempatan langka Andrea Dovizioso pada MotoGP 2017 hanya berakhir dengan status runner-up. Namun, ia sama sekali tak kecewa jika bicara soal penampilannya bersama Ducati sepanjang musim ini.

Bicara penampilan di MotoGP 2017, Dovi memang sangat luar biasa. Tak ada yang mengira ia bakal bersaing ketat dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dalam perebutan takhta juara dunia hingga seri terakhir.

Sepanjang kariernya, pencapaian terbaiknya hanya finis di urutan tiga klasemen MotoGP 2011, yakni saat masih bersama Honda. Saat itu, modal Dovizioso untuk finis di urutan ketiga hanya tujuh podium tanpa kemenangan.

Karenanya, banyak yang terkejut saat pembalap Italia tersebut merangkai delapan podium, termasuk enam kemenangan, sepanjang musim ini. Sayang, perjuangan keras pembalap 31 tahun itu hanya berakhir dengan status runner-up.

"Saya merasa mendapat dukungan dan saya bangga dengan hal itu. Di paddock, saya melihat begitu banyak orang yang tidak saya duga dan banyak rival yang mendukung saya. Saya sangat senang dengan situasi itu," kata Dovi, dilansir Crash.

Sebagian besar orang tentu lebih ingin melihat Dovi yang tampil sebagai juara dunia MotoGP 2017. Itu karena mereka ingin mengapresiasi kerja keras pembalap 31 tahun itu sepanjang musim di tengah permasalahan yang menimpa Ducati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gaya Hidup Sederhana

Ya, sebagian orang mungkin sudah bosan melihat Marquez yang tampil sebagai juara dunia. Jika Dovi yang menjadi juara, tentu itu akan menjadi sebuah pemandangan baru. Terlebih, Dovi adalah pembalap yang memiliki hubungan baik di dalam dan di luar lintasan.

"Saya percaya di dunia ini semua orang berusaha menjadi yang terbaik, menghasilkan banyak uang, dan mengambil mobil terbagus. Maksud saya, itu adalah gaya hidup yang hampir semua orang coba ikuti," ujar Dovi.

"Saya tak mengikuti cara itu hingga mampu bertarung dengan pembalap terbaik di dunia dengan cara yang sangat normal. Saya hidup dengan cara biasanya, bahkan jika saya beruntung memiliki uang dan bersaing di MotoGP, saya punya tujuan yang berbeda. Orang lain pun bisa memperjuangkan gelar dengan cara itu," tegasnya.


Statistik Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 174 balapan, 8 menang, 41 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 1854 poin

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya