Vonis Harvey Moeis dalam Kasus Korupsi Timah, Kerugian Negara Bisa Kembali?

Proliga: Putri Jakarta Elektrik 'Setrum' Jakarta BNI

Jakarta Elektrik meraih kemenangan kedua pada putaran pertama Proliga 2018.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 03 Feb 2018, 18:45 WIB

Diterbitkan 03 Feb 2018, 18:45 WIB

Tiga pemain Jakarta Elektrik PLN Liu Mengya, Chika Swinerlin, dan Pu Rou (kiri ke kanan) merayakan kemenangan atas Jakarta BNI Taplus pada seri ketiga putaran pertama Proliga 2018 di GOR Tri Dharma, Gresik, Sabtu (3/2/2019). (Humas PBVSI)

Liputan6.com, Gresik - Tim putri Jakarta Elektrik PLN meraih tiga poin pada seri ketiga putaran pertama Proliga 2018 usai mengalahkan Jakarta BNI Taplus. Sang juara bertahan menang 3-1 (25-15, 17-25, 23-25, 21-25) di GOR Tri Dharma, Gresik, Sabtu (3/2/2018).

Ini merupakan kemenangan kedua Jakarta Elektrik di Proliga 2018. Sebelumnya, Gunarti Indahyani dan kawa-kawan menang atas Bekasi BVN dengan skor 3-0 di Batam, pekan lalu.

Sedangkan bagi Jakarta BNI, ini merupakan kekalahan keempatnya dari enam laga di putaran pertama. Di tempat yang sama, Jumat (2/2/2018), tim asuhan Risco Herlambang ini juga kalah dengan skor 1-3 dari Bandung Bank BJB Pakuan.

Menurut asisten pelatih Jakarta Elektrik Abdul Munib, kunci kemenangan Jakarta Elektrik adalah menyerang dari servis. "Kita sudah mempelajari permainan BNI yang jelek di-receive. Ternyata kita berhasil," kata Munib usai pertandingan.

Dengan kemenangan ini, Jakarta Elektrik sudah mengantongi 6 poin di putaran pertama Proliga. Di laga terakhir, tim asuhan Hu Xiao Dong dari Tiongkok ini akan menghadapi tuan rumah Gresik Petrokimia.

Tidak Ingin Menang

Pemain Jakarta BNI Taplus Nurlaeli Kusuma melepaskan smes yang coba diblok pemain Jakarta Elektrik PLN pada seri ketiga putaran pertama Proliga 2018 di GOR Tri Dharma, Gresik, Sabtu (3/2/2018). Jakarta BNI kalah 1-3. (Humas PBVSI)

Sementara itu, pelatih Jakarta BNI Risco Herlambang mengkritik permainan anak asuhnya. Mantan libero Timnas Indonesia itu menyatakan, Tri Retno Mutiara dan kawan-kawan tidak ingin menang.

"Mau bicara masalah teknis apa, kalau anak-anak sudah tidak ingin menang, mau apa lagi," kata Risco yang kembali dipercaya PP. PBVSI menangani timnas putri menghadapi Asian Games 2018.

"Susah kalau sudah tidak ingin menang. Servis saja banyak yang mati. Servis pertama masuk kedua mati," pungkas Risco