3 Pemain Asing Putri di Proliga 2018

Pekan pertama Proliga 2018 berlangsung di Yogyakarta, 19-21 Januari.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 21 Jan 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2018, 06:48 WIB
Yeliz Basa - Gresik Petrokimia
Tim putri Gresik Petrokimia diperkuat Yeliz Basa asal Turki pada kompetisi bola voli Proliga 2018. (Humas PB PBVSI)

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi bola voli Proliga kembali bergulir tahun ini. Pekan pertama berlangsung di GOR UNY, Yogyakarta, 19-21 Januari 2018.

Seperti di edisi sebelumnya, Proliga tahun ini juga mewajibkan setiap tim menggunakan pemain asing. Setiap klub maksimal dua pemain asing, dan minimal satu pemain asing.

Beberpa pemain asing sebelumnya pernah tampil di kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia. Sebut saja Anna Stepanuik. Pevoli asal Ukraina itu kembali memperkuat Jakarta Pertamina Energi, timnya yang dibawanya menjadi runner up Proliga 2017.

Tahun ini, Anna bertekad membawa Jakarta Pertamina untuk menjadi kampiun. Selain Anna, ada sejumlah pemain asing yang telah turun di pekan pertama Proliga.

Liputan6.com mencoba menampilkan tiga pemain asing yang tampil di Proliga 2018. Berikut ketiga pemain tersebut:

 

3. Veronica Angeloni (Gresik Petrokimia)

Veronica Angeloni, mantan kekasih Christian Vieri, memperkuat tim putri Petrokimia Gresik di kompetisi bola voli Proliga 2017. (instagram.com/veroangeloni)

Gresik Petrokimia kembali menggunakan dua pemain asing pada kompetisi bola voli Proliga 2018. Kedua pemain itu adalah Veronica Angeloni (Italia) dan Yeliz Basa (Turki).

Untuk Angeloni, pevoli berusia 31 tahun ini bukan pemain baru bagi Petrokimia. Dia pernah membela Petrokimia di Proliga 2016.

Namun, Veronica belum memperkuat Petrokimia saat mengalahkan Jakarta Popsivo Polwan 3-2 (16-25, 25-18, 22-25, 25-20, 15-13) pada pekan pertama Proliga di GOR UNY, Sabtu (20/1/2018).

Meski demikian, pelatih Pegrokimia Hanafiah tidak terlalu khawatir dengan proses adaptasi Angeloni. "Saya sudah kenal dia, dan dia juga begitu. Jadi dia sudah paham dengan pemainan kami seperti apa. Biasanya pemain asing juga cepat beradaptasi," ujarnya.

2. Kylia Elizabeth Richey (Jakarta Pertamina Energi)

Kylia Elizabeth Richey atau Kylia Richey memperkuat tim putri Jakarta Pertamina Energi pada kompetisi bola voli Proliga 2018. (www.instagram.com/kylarichey/?hl=en)

Jakarta Pertamina Energi kembali menggunakan jasa Anna Stepanuik pada Proliga 2018. Musim lalu, pevoli asal Ukraina ini juga memperkuat Jakarta Pertamina dan membawanya sebagai finalis.

Untuk menambah kekuatan, tim Jakarta Pertamina menambah satu pemain asing. Tahun ini, tim yang kini dilatih M Ansori menggunakan jasa Kylia Elizabeth Richey dari Kanada. Sama seperti Anna, Kylia berposisi sebagai open spike.

Kylia baru pertama kali bermain di Indonesia. Namun, dia sudah memperkuat sejumlah klub di Eropa. Kylia pernah bermain untuk Universitas British Clumbia dan membawanya juara empat musim beruntun, 2008 sampai 2012 di ajang Canadia CIS Championship. Ia juga terpilih sebagai MVP pada ajang tersebut di 2009.

Klub pertama Kylia adalah sportclub Potsdam dari Jerman. Terakhir, dia bermain untuk klub Turkis, Panathinaikos Athlitikos Omilos. Kylia juga pernah memperkuat Timnas Kanada dan tampil pada Kejuaraan Dunia di Italia pada 2014 lalu.

1. Kremena Rumenova (Jakarta BNI Taplus)

Jakarta BNI Taplus diperkuat pemain asing asal Bulgaria Kremena Rumenova pada kompetisi bola voli Proliga 2018. (developres.rzeszow.pl)

Tim voli putri Jakarta BNI Taplus merombak timnya pada Proliga 2018. Menunjuk Risco Herlambang sebagai pelatih, Jakarta BNI diperkuat sejumlah pemain lokal berlabel tim nasional, seperti Yolla Yuliana, Tri Retno Mutiara, dan Putri Andya Agustina.

Selain itu, Jakarta BNI juga diperkuat dua pemain asing, yakni Kremena Rumenova (Bulgaria) dan Karino Ocasio (Puerto Riko). Khusus Kremena, pemain ini sebetulnya nyaris bermain di Proliga 2017 untuk Jakarta Pertamina Energi. Namun, pevoli berusia 27 tahun itu keburu dipinang klub lain.

Kremena pernah bermain di sejumlah klub Eropa, antara lain Levski Sicopnoco (Bulgaria), Lolomotiv Baku (Azerbaijan), Stiinta Bacau (Rumania), Dorozhnik Krasnoyarsk (Russia), C.S.M Bucuresti (Rumania), serta Impreial Hastabesi Idman Ocagi Trabzon (Turki).

Bersama Stiinta Bacau dan Lokomotiv Baku, Kremena mengantarkan dua klub tersebut meraih gelar juara. Sementara ketika memperkuat Dorozhnik Krasnoyarsk, ia tercatat sebagai pencetak skor terbanyak ketiga dalam kejuaraan nasional.

Dengan tinggi 188 cm, Kremena menempati posisi open spiker. Selain pukulannya keras, Kremena juga sangat taktis dalam melancarkan smes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya