Liputan6.com, Losail - Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso, merasa memiliki kewajiban untuk memenangi balapan seri pembuka MotoGP 2018 di Sirkuit Losail, Qatar. Pada tiga musim terakhir, Dovizioso selalu finis sebagai runner-up di MotoGP Qatar.
Mimpi meraih podium pertama pun akhirnya terealisasi di MotoGP Qatar. Dovizioso memenangi pertarungan di tikungan terakhir melawan rider Repsol Honda, Marc Marquez.
Advertisement
Baca Juga
"Saya telah meraih tiga kali runner-up di Qatar, jadi sebelum saya datang ke sini rasanya saya memiliki kewajiban untuk menang," kata Dovizioso dalam wawancara dengan BT Sport pascabalapan, Senin (19/3/2018).
Dovizioso memulai balapan seri pembuka di Sirkuit Losail dari barisan kedua atau tepatnya di posisi kelima. Tidak sulit buat joki Ducati Corse untuk merangsek ke barisan terdepan.
Perubahan posisi kedua dan kelima terus terjadi, sedangkan Johann Zarco masih betah di depan. Namun, petaka datang lima lap sebelum balapan MotoGP Qatar usai.
Kinerja Motor
"Motor bekerja sangat baik, sehingga lebih mudah dari sebelumnya. Ban depan kami bekerja sangat baik, motor, dan gaya balap saya sangat bagus untuk menyesuaikan dengan ban. Tapi pada bagian belakangnya sangat lembut atau lebih lembut dari tahun lalu," jelas Dovizioso.
Dovizioso dan Marquez sukses menelikung Zarco. Pertempuran pembalap Ducati dan Honda terjadi hingga balapan berakhir. Beruntung, Little Dragon sukses menyentuh garis finis pertama usai berduel dengan Baby Alien di tikungan terakhir.
Advertisement
Kendalikan Balapan
"Itu sebabnya, kami tidak mendorong tiga perempat balapan. Zarco terlihat leluasa berada di depan, karena tidak ada yang bertempur dengannya. Di lap terakhir saya ingin membuat perbedaan, karena saya mengendalikan balapan," terangnya.
"Saya melakukan putaran waktu dengan catatan di bawah 1 menit 55 detik, tapi itu tidak cukup untuk menciptakan celah. Itu adalah bagian yang buruk dari perlombaan, karena ini menegaskan Honda telah membaik dan Marc ada di sana," papar Marquez. (David Permana)