3 Masalah yang Perlu Dipecahkan MU Musim Depan

MU tidak tampil konsisten sepanjang musim 2017-18.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 22 Mei 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2018, 20:00 WIB
Michael Carrick
Manchester United (MU). (Martin Rickett/PA via AP)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) tersingkir secara memalukan dari Piala Liga Inggris musim ini. Pasukan Setan Merah gagal melangkah ke babak emapt besar setelah kalah 1-2 dari Bristol City.

Selanjutnya, MU juga tersingkir dari Liga Champions. Romelu Lukaku dan kolega secara mengejutkan kalah 1-2 dari Sevilla di Old Trafford. MU pun kalah agregat 1-2.

Di Liga Inggris, MU kalah bersaing dengan Manchester City. Mereka finis di peringkat klasemen kedua dengan terpaut 19 poin dari rival sekotanya itu.

Harapan MU untuk meraih gelar tinggal di Piala FA. Akan tetapi, skuat racikan Jose Mourinho kalah 0-1 dari Chelsea di partai final.

Alhasil, MU tanpa gelar musim. Seperti dilansir Sokka, setidaknya ada tiga masalah yang menjadi penyebab MU gagal merebut gelar juara dan harus dipecahkan musim depan. Berikut ketiga masalah itu.

3. Tandem Lukaku

Lumat Liverpool, MU Kokoh di Posisi Kedua Liga Inggris
Striker Manchester United (MU) Romelu Lukaku. (AP Photo/Rui Vieira)

Manchester United (MU) membeli Romelu Lukaku dari Everton pada musim panas 2017. Ia direkrut untuk menggantikan Wayne Rooney yang kembali ke Everton.

Lukaku bersama Zlatan Ibrahimovic menjadi striker andalan di MU. Akan tetapi, Ibrahimovic menderita cedera lutut parah yang membuatnya harus absen lama. Pulih, eks striker Paris Saint-Germain tersebut kemudian memutuskan pindah ke klub MLS, LA Galaxy.

Sejak itu, Lukaku menjadi striker tunggal MU. Ia selalu bermain selama 90 menit. Pemain asal Belgia itu mencetak 24 gol dalam 43 penampilannya untuk Setan Merah pada musim 2017-18.

Namun, Lukaku membutuhkan striker bagus untuk membantunya. Selain itu, kehadiran striker baru akan membuat daya saing di posisi tersebut.

2. Skema Permainan

Manchester United-Bournemouth
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba membawa bola dari kejaran pemain Bournemouth, Steve Cook pada pertandingan Liga Inggris di Stadion Vitality, (18/4). MU menang 2-0 atas Bournemouth. (AP Photo/Adam Davy)

Untuk klub seperti Manchester United (MU), mereka seharusnya tidak bermain bertahan melawan tim mana pun. Semua tahu MU adalah tim penyerang.

Namun sejak Jose Mourinho berkuasa di Old Trafford, MU tidak pernah memainkan sepak bola mereka. Manajer asal Portugal itu selalu memainkan skema bertahan.

MU harus berubah dan kembali memainkan sepak bola menyerang. Atau jika tidak, mengganti Mourinho dengan manajer baru.

1. Posisi Alexis Sanchez

Manchester United-Alexis Sanchez
Penyerang Mancheste United (MU) Alexis Sanchez melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada semifinal Piala FA di stadion Wembley di London, (21/4). MU menang 2-1 atas Tottenham. (AFP Photo/Ben Stansall)

Alexis Sanchez bergabung dengan Manchester United (MU) pada jendela transfer Januari 2018. Ia direkrut dari Arsenal dalam kesepakatan pertukaran dengan Henrikh Mkhitaryan.

Mendapatkan Sanchez menjadi transfer tersukses bagi Manajer Jose Mourinho. Tetapi, pemain 29 tahun tersebut belum bisa menampilkan pemain terbaiknya.

Dimainkan di sayap kiri, Sanchez justru tidak bisa menjadi solusi untuk lini serang MU. Sebab, pemain Timnas Chile tersebut bermain tidak baik di posisi tersebut.

Di sisi lain, ketika Marcus Rashford dan Anthony Martial dimainkan di sayap kanan, kedua pemain muda itu kurang produktif.

Dengan demikian, Mourinho perlu mencari posisi baru untuk Sanchez agar mantan pemain Barcelona itu dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya