Liputan6.com, Jakarta Spanyol pulang lebih dari Piala Dunia Rusia 2018. Langkah Tim Matador terhenti oleh tuan rumah Rusia di babak 16 besar setelah kalah dalam drama adu penalti, Minggu (2/7/2018).
Bertanding di Luzhniki Stadium, Spanyol bermain imbang 1-1 melawan Rusia hingga babak perpanjangan waktu usai. Namun di babak tos-tosan, Matador kalah dengan skor 3-4.
Advertisement
Baca Juga
Spanyol sebenarnya termasuk tim favorit pada Piala Dunia 2018. Namun persiapan Tim Matador justru terganggu pemecatan pelatih, Julen Lopetegui, sehari sebelum turnamen berlangsung. Lopetegui diberhentikan usai diumumkan sebagai pelatih Real Madrid.
Posisinya digantikan Fernando Hierro. Meski akhirnya tersingkir di babak 16 besar, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, tidak menyesal memecat Lopetegui.
"Saya tidak pernah menyesali keputusan saya," kata Rubiales seperti dilansir Marca.
"Dalam situasi yang sulit, Anda harus tetap tenang, dalam olahraga tim terbaik tidak selalu menang. Anda harus melanjutkan tugasnya di jalan yang sama," bebernya.
Spanyol Superior
Keputusan memecat Lopetegui sejak awal memang menimbulkan pro dan kontra. Sebagian percaya, keputusan tersebut terlalu emosional mengingat Piala Dunia yang sebentar lagi.
Rubiales menganggap, tanpa Lopetegui, Spanyol tetaplah superior. Hanya saja, kekalahan lewat adu penalti bukanlah jadi tolok ukur kemampuan tim Matador pada turnamen ini.
"Kita superior, dan benar kita pergi dengan hati sakit," katanya. "Kita sedih karena kita tersingkir dari tim yang bukan di level kita. Mereka sukses karena penalti," bebernya.
Advertisement
Keputusan Sulit
Meski demikian, Rubiales, tidak membantah kalau pemecatan Lopetegui, bukan keputusan mudah. Sebab dia harus menimbang banyak hal sebelum menentukan sikap.
"Saya harus lihat semua aspek dan menimbang situasi yang ada. Itu keputusan yang sulit dan kompleks dalam waktu sempit. Sekarang kami harus terus bergerak maju," bebernya.
Saksikan juga video menarik di bawah ini: