Rencana Rusia Lawan Spanyol: Adu Penalti dan Berdoa

Spanyol kalah adu penalti 3-4 dari Rusia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Minggu (1/7/2018).

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 02 Jul 2018, 17:45 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2018, 17:45 WIB
Rusia Pulangkan Spanyol Lewat Adu Penalti
Pemain Rusia berselebrasi setelah sang kiper, Igor Akinfeev menahan tendangan penalti timnas Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Minggu (1/7) (AP/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Jakarta - Gelandang Chelsea, Cesc Fabregas, menyindir taktik Rusia yang berhasil menyingkirkan Spanyol di Piala Dunia 2018. Menurut Fabregas, rencana Beruang Merah di laga tersebut memang menahan Tim Matador sampai babak adu penalti.

Spanyol kalah adu penalti 3-4 dari Rusia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Minggu (1/7/2018). Adu penalti dilakukan setelah kedua tim main imbang 1 -1 selama 120 menit.

Spanyol sebenarnya unggul lebih dulu melalui gol bunuh diri Sergei Ignashevich di menit 12. Namun sebelum babak pertama tuntas, Rusia bisa menyamakan kedudukan melalui penalti Artem Dzyuba.

Pada babak adu penalti, seluruh penendang Rusia menuntaskan tugasnya dengan baik. Sementara dari Spanyol, Koke dan Iago Aspas tidak bisa melewati adangan kiper Igor Akinfeef.

 

Komentar Fabregas

(AP/Manu Fernandez)

"Aku tidak bisa berkata apa-apa karena aku mengharapkan pertandingan yang berbeda. Aku pikir Spanyol adalah tim yang jauh lebih baik dari Rusia," kata Fabregas kepada BBC.

"Rusia punya rencana untuk adu penalti dan berdoa, dan itu membuahkan hasil bagi mereka."

Soal Iniesta

Dalam kesempatan itu, Fabregas juga bicara soal mantan rekannya di Barcelona, Andres Iniesta, yang memutuskan pensiun usai Piala Dunia 2018.

"Andres Iniesta tidak layak untuk tersingkir seperti ini, dalam apa yang bisa menjadi pertandingan terakhirnya untuk Spanyol," Fabregas menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya