Jakarta - Peraih medali emas Asian Games 2018 di cabang bulutangkis nomor tunggal putra, Jonatan Christie, berencana mengunjungi kamp pengungsian korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dalam waktu dekat. Di sana, Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, juga ingin membangun masjid dan sekolah.
Seperti diketahui, Jonatan Christie, menerima bonus Rp 1,8 miliar dari pemerintah. Jumlah tersebut diterima dengan rincian persembahan medali emas dari nomor tunggal putra dengan bonus Rp 1,5 miliar dan Rp 300 juta untuk persembahan medali perak Asian Games 2018 bersama tim beregu putra.
Jojo mengatakan, niatannya membangun masjid di Lombok karena daerah tersebut dihuni masyarakat yang beragama Islam.
Advertisement
Adapun niatan membangun sekolah ingin dilakukan pebulutangkis 20 tahun itu agar anak-anak Lombok bisa kembali bersekolah dan menuntut ilmu.
"Sepulang dari Korea Terbuka 2018, mungkin saya akan sempatkan satu hari datang langsung ke Lombok. Rencananya mau bangun sekolah dan masjid karena dua fasilitas ini bisa dipakai mayoritas penduduk Indonesia yang merupakan umat muslim, jadi mungkin ini bisa dimanfaatkan dengan baik di sana," kata Jojo seperti dikutip situs resmi PBSI.
"Di sana anak-anak usia sekolah juga banyak, makanya saya pikir sekolah darurat itu penting untuk mereka. Nanti kalau sudah jadi, saya juga mau datang lagi untuk melihat hasil pembangunannya," ujar Jojo.
Sebelum mengunjungi korban gempa bumi Lombok, Jonatan Christie terlebih dahulu akan mengikuti dua turnamen bulutangkis di luar negeri. Jojo dan para atlet Indonesia lainnya akan bertarung di Jepang Terbuka pada 11-16 September dan Korea Terbuka yang berlangsung pada 24-30 September 2018.