Gede Widiade: Wacana Penghentian Kompetisi Dipertimbangkan Secara Matang

Gede Widiade meminta agar harapan BOPI untuk menhentikan kompetisi sementara waktu dipertimbangkan secara baik.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 24 Sep 2018, 20:45 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 20:45 WIB
Persija Jakarta, The Jakmania Store
Presiden Persija Jakarta, Gede Widiade melakukan sesi foto pada salah satu gerai The Jakmania di Percetakan Negara, Selasa (12/9/2017). Persija dan The Jakmania resmi meluncurkan 43 store di Jabodetabek. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berharap dalam satu pekan ke depan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru meniadakan kegiatan kompetisi sepak bola dan fokus untuk mengurus sanksi tegas terhadap masalah tewasnya suporter Persija di Bandung. Namun, Direktur Utama Persija, Gede Widiade, meminta agar wacana meniadakan kompetisi harus dipikirkan secara matang.

Dalam keterangannya, Ketua Umum BOPI, Richard Sambera, mengungkapkan enam poin sikapnya terkait tewasnya Harlingga Silira, suporter Persija yang dikeroyok secara massal oleh suporter Persib Bandung di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018). Dalam poin kedua, Richard menyebutkan harapan agar selama PSSI dan PT Liga Indonesia Baru mendapat waktu selama satu pekan untuk mengambil sikap dan sanksi yang tegas, kompetisi ditiadakan.

Namun, Dirut Persija, Gede Widiade, yang juga hadir dalam pertemuan di Kantor Kemenpora, Senin (24/9/2018) sore, menegaskan dirinya tak memiliki kewenangan soal wacana penghentian kompetisi. Namun, sebagai penggiat sepak bola, Gede Widiade berharap wacana itu harus melalui pertimbangan yang benar-benar matang.

"Saya tidak memiliki kewenangan, tapi saya berpikir itu harus dipikirkan ulang. Alasannya karena memberhentikan kompetisi yang sudah terjadwal sejak lama dan masuk ke AFC dan FIFA, itu membutuhkan pertimbangan masak-masak. Apakah insiden kemarin berdampak seperti itu, saya tidak memiliki kewenangan untuk menjawab. Namun, kejadian tersebut memang sangat besar dan tidak terduga. Insiden ini memang benar-benar tidak pernah kita bayangkan," ujar Gede Widiade saat hendak meninggalkan Kantor Kemenpora.

Alih-alih menghentikan kompetisi, Gede Widiade justru berharap agar masyarakat Indonesia mau berhenti untuk membuat video rekaman peristiwa tersebut menjadi viral. Ia meminta agar jangan lagi ada yang menyebarkan dan menyimpan video tersebut karena hanya akan menimbulkan kebencian.

"Menurut saya yang harus dihentikan saat ini adalah viral video tersebut. Kalau bisa semua dihentikan supaya rasa kebencian dan amarah bisa hilang. Imbauan saya kepada rekan-rekan semua, bantu kami agar viral itu bisa dihentikan. Ujaran kebencian itu harus dihentikan," tegas Gede Widiade.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya