Laga Amal untuk Haringga, Arema FC Tantang MU

Pada laga amal itu, Arema FC akan menunjukkan permainan sebagus mungkin.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2018, 14:10 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 14:10 WIB
Arema FC Vs Madura United
Arema FC mengalahkan Madura United 2-0, Senin (17/9/2018) di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Liputan6.com, Jakarta Arema FC akan melakoni laga amal melawan Madura United (MU) di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (29/9/2018). Laga ini rencananya akan disiarkan secara langsung oleh Indosiar pada pukul 19.00 WIB.

Pertandingan digelar untuk mengumpulkan donasi bagi almarhum Haringga Sirila, yang menjadi korban pengeroyokan oknum kelompok suporter rival. Rencananya, seluruh dana yang didapat dari penjualan tiket akan disumbangkan seluruhnya pada keluarga almarhum.

Jelang pertandingan amal tersebut, pelatih Arema FC, Milan Petrovic, mengungkapkan harapannya. Milan berharap bisa menebarkan virus perdamaian pada sepakbola Indonesia, yang dihantui kekerasan dan rivalitas salah kaprah.

"Saya ingin para suporter belajar untuk saling respek. Kami ingin mereka bisa mendukung kami dengan cara-cara yang benar," ujar Milan.

Pelajaran

Liga 1 2018 : Persib Bandung Vs Arema FC
Pelatih Arema FC, Milan Petrovic, saat pertandingan melawan Persib Bandung pada laga Liga 1 di Stadion GBLA, Jawa Barat, Kamis (13/9/2018). Persib menang 2-0 atas Arema FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Menurut Milan, pada laga Arema FC kontra Madura United tersebut, kedua tim akan menunjukkan permainan sebagus dan sesportif mungkin. Hal ini, menurut pelatih asal Serbia tersebut, akan menjadi pelajaran bagi suporter bahwa persaingan di lapangan tak lepas dari nilai-nilai fair play.

"Kami tunjukkan bahwa tim lawan ini sejatinya juga sahabat kami dan saudara kami juga. Saya harap suporter di tribun juga bisa bergandengan tangan. Beradu kreativitas dengan koreografi dan nyanyian yang mendukung perjuangan tim, bukan yang menebar kebencian," tuturnya.

Tak Ada Kekerasan

Milan berharap ke depannya tak ada lagi kekerasan di sepak bola Indonesia, apalagi sampai menelan korban jiwa. Pelatih 57 tahun tersebut menegaskan bahwa sepak bola bukanlah ajang persemaian kebencian.

"Sebaliknya, sepak bola adalah tempat penuh cinta. Kita harus mencintai tim yang kita dukung, tanpa membenci tim lawan," harapnya.

 

Sumber: bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya