Liputan6.com, Bandung- Dari status kandidat utama juara, Persib Bandung kini harus berjuang ekstra keras untuk bersaing di papan atas. Pasalnya, tren negatif yang terus mereka dapatkan membuat mereka tergusur secara perlahan.
Petaka Persib dimulai usai mereka menang 3-2 atas Persija Jakarta pada pekan ke-23 Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak, 23 September 2018. Setelah itu, mereka harus menelan pil pahit berupa laga usiran dan sanksi untuk sejumlah pemain.
Advertisement
Baca Juga
Persib harus melewati beberapa laga tanpa kehadiran Ezechiel N'Douassel, Jonathan Bauman, dan Patrich Wanggai. Dampak dari laga usiran dan sanksi sejumlah pemain pun sangat besar. Buktinya, sudah lima laga dilewati tim Maung Bandung tanpa kemenangan.
Persib takluk 1-2 dari Madura United, 1-1 kontra Persipura Jayapura, kalah 1-4 dari Persebaya Surabaya, 0-1 dari PSM Makassar, dan main 1-1 melawan Bali United. Hasil buruk itu membuat mereka tak lagi berstatus penguasa klasemen.
Sial bagi Persib, situasi itu harus mereka hadapi saat musim 2018 tinggal menyisakan enam pertandingan saja. Jika memang ingin bangkit, mereka bisa memulainya dari laga Bhayangkara FC pada pekan ke-29 di Stadion PTIK, Sabtu (3/11/2018).
"Ada enam pertandingan tersisa dan itu artinya ada 18 poin yang bisa kita dapat. Kompetisi belum usai dan kami masih terus mengejar gelar juara. Saya percaya 100 persen jika semua pemain sangat termotivasi untuk mewujudkannya," kata pelatih Roberto Carlos Mario Gomez, dikutip situs Persib.
Â
Terus Menang
Saat ini Persib duduk di urutan ketiga dengan koleksi 46 poin. Mereka terpaut dua poin dari Persija dan empat poin dari PSM yang kini berstatus sebagai penguasa. Sialnya, mereka juga terancam kembali tergusur jika kalah dari Bhayangkara FC.
Itu karena Bhayangkara FC dan Persib hanya dipisahkan tiga poin. Sial bagi Persib, rekor pertemuan mereka juga tak begitu bagus. Dari lima pertemuan terakhir, Bhayangkara tiga kali menang dan hanya sekali kalah, termasuk saat menaklukkan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 31 Mei 2018.
"Win, win, and win. Itulah kunci untuk menjadi juara. Kami selalu mencoba untuk selalu menang dalam setiap pertandingan. Hasil sebelumnya harus dijadikan semangat untuk lebih baik," Mario Gomez menegaskan.
Advertisement