3 Final Klasik Liga Champions yang Mungkin Hadir di Babak 16 Besar Musim Ini

Fase grup Liga Champions telah tuntas pada Kamis (13/12/2018) dini hari WIB.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 13 Des 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi Liga Champions
Logo Liga Champions (UEFA)

Liputan6.com, Jakarta - Fase grup Liga Champions tuntas pada Kamis (13/12/2018) dini hari WIB. Sejumlah kejutan terjadi di pertandingan terakhir.

Tim-tim unggulan seperti Real Madrid, Bayern Munchen, dan Juventus gagal menutup fase grup Liga Champions dengan raihan maksimal.

Real Madrid dan Juventus harus kalah atas lawannya masing-masing. Real Madrid kalah 0-3 dari CSKA Moskow, sementara Juventus tunduk 1-2 dari Young Boys.

Sementara itu, Bayern Munchen ditahan imbang tuan rumah, Ajax Amsterdam 3-3. Pada pertandingan ini, gelandang andalan Bayern, Thomas Muller harus menerima kartu merah akibat pelanggaran keras.

Kendati kalah, ketiga tim ini tetap finis sebagai juara di grup masing-masing. Ketiganya pun tidak akan saling bertemu di babak 16 besar.

Pengundian babak 16 besar baru akan dilakukan 17 Desember mendatang. Dari berbagai kemungkinan, berpeluang hadir terulang final Liga Champions. Berikut tiga di antaranya:

Bayern Munchen vs Manchester United (Final 1998/99)

Manchester United
Para pemain Manchester United merayakan gelar Liga Champions yang diraih pada musim 1998-1999 setelah mengalahkan Bayern Munchen 2-1. (UEFA.com)

Manchester United menyudahi fase grup Liga Champions 2018/19 dengan finis sebagai runner up Grup H. Itu artinya, MU akan bertemu para jawara di grup-grup lain, salah satunya Bayern Munchen.

Jika demikian, ini adalah partai ulangan final Liga Champions musim 1998/99. Ketika itu, pertandingan digelar di Stadion Nou Camp, markas Barcelona.

Munchen unggul lebih dulu lewat gol Mario Basler di menit ke-6. Muchen hampir saja berpesta andai keajaiban tidak terjadi bagi MU di menit akhir.

Dua gol masing-masing dari Teddy Sheringham dan Ole Gunar Solskjaer membuyarkan mimpi juara Munchen. MU pun meraih trofi Liga Champions kedua mereka sepanjang sejarah.

Ajax Amsterdam vs Juventus (Final 1972/73, 1995/96)

12 Pesepak Bola yang Gagal Tularkan Kesuksesan Menjadi Pelatih
Kapten Juventus saat memenangkan Final Liga Champions 1995/96, Gianluca Vialli(AFP/Glyn Kirk)

Keberhasilan Ajax Asterdam ke Babak 16 Besar meniupkan atmosfer klasik di Liga Champions musim ini, Seperti diketahui, Ajax merupakan pengoleksi empat gelar juara Liga Champions.

De Godenzonen -julukan Ajax- pernah merajai Eropa di masa Johann Cruyff, Marco van Basten dan Louis van Gaal. Di masa kejayaannya itu, Ajax dua kali bertemu Juventus di Final Liga Champions.

Yang pertama terjadi di edisi 1972/73 saat Ajax dikapteni Cruyff dan Juventus diperkuat kiper legendaris Dino Zoff. Di edisi ini, Bianconeri -julukan Juventus harus kalah tipis 0-1 lewat gol Johnny Rep.

Juventus baru bisa membalas dendam di edisi Fnal 1995/96. Ketika itu, Ajax maju ke final dengan status juara bertahan.

Namun Juventus yang diperkuat Didier Deschamps, Gianlucca Vialli dan Alessandro Del Piero muda menang adu penalti 4-2 setelah imbang 1-1 di waktu normal.

3. Liverpool vs Juventus (Final 1984/85)

Liverpool
Plakat peringatan tragedi Heysel di Stadion Anfield (dok.Liverpool)

Liverpool berhasil lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan Napoli di partai terakhir fase grup. Namun lolos sebagai runner up membuat The Reds sudah ditunggu sejumlah lawan tangguh, salah satunya Juventus.

Jika kedua tim bertemu, aroma final 1984/85 bakal terasa. Bagaimana tidak, inilah final yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Heysel.

Sebanyak 39 fans Juventus harus meregang nyawa sebelum laga dimulai. Penyebabnya, mereka terdesak oleh fans Liverpool yang mencoba menerobos pagar pembatas antara kedua fans.

Akibat insiden ini, klub-klub Inggris disanksi larangan main di kompetisi Eropa selama lima tahun. Pertandingan sendiri dimenangkan Juventus dengan skor 1-0.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya