Bawa Pisau ke Lapangan, Pemain Turki Dihukum Seumur Hidup

Mansur Calar melukai pemain lawan di liga Turki divisi 3 dengan pisau cukur.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 09 Mar 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2019, 02:00 WIB
Ilustrasi Sepak Bola
Ilustrasi sepak bola (Abdillah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mansur Calar harus mengucapkan selamat tinggal kepada sepak bola. Karier pemain klub Divisi III Liga Turki, Amedspor itu tamat gara-gara membawa pisau ke dalam lapangan.

Aksi ini berlangsung saat Amedspor behadapan dengan Sakaryaspor belum lama ini. Pertandingan diwarnai kericuhan tidak lama setelah sesi jabat tangan jelang kick off. 

Pertandingan divisi ketiga liga Turki itu berlangsung di Diyarbakır Stadium.

Dalam kejadian tersebut, Calar melukai leher pemain lawan menggunakan pisau cukur yang sengaja dibawa ke tengah lapangan. Meski luput dari pengamatan wasit, rekaman pertandingan memperlihatkan Calar memegang pisau kecil saat menyerang pemain lawan. 

Setelah pertandingan, empat pemain Sakaryaspor membawa kasus penyerangan itu ke jalur hukum dengan melaporkan Calar ke polisi. Akibatnya, Calar pun dicetal. Gelandang Amedspor itu juga diminta untuk melapork ke kantor polisi Diyarbakir setiap dua hari sekali. 

 

 

 

Larangan Seumur Hidup

Pemain Turki, Ferhat Yazgan
Pemain Turki, Ferhat Yazgan mengunggah foto sayatan di lehernya (Twitter)

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Turki, juga tidak tinggal diam. Setelah melakukan penyelidikan, mereka menjatuhkan sanksi larangan tampil seumur hidup bagi Calar.

Keputusan ini disambut gembira oleh pelatih Sakaryaspor, Ismail Ertekin. "Tanpa diduga, dia datang dan melukai pemain kami. Manusia tidak melakukan hal seperti itu," katanya. 

"Jika federasi tidak mengambil hukuman seumur hidup untuk dia, kami akan mengajukan protes ke UEFA dan membuat mereka mengambil tindakan," kata Ertekin. 

 

Dikecam Presiden Amedspor

Duel Amedspor melawan Sakaryaspor yang berakhir 1-1 beberapa waktu lalu memang berlangsung panas. Selain pertikaian di lapangan, suporter tuan rumah Sakaryaspor juga sempat mendatangi pemain Amedspor di kamar ganti. Namun keributan ini berhasil diredam.

Meski demikian, presiden Amedspor, Ali Karakas, punya pandangan berbeda terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Calar. "Keputusan ini benar-benar tidak bisa diterima," katanya. 

"Itu disengaja dan bias," katanya menambahkan. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya