3 Masalah yang Mesti Dibenahi Barcelona untuk Juara Liga Champions

Barcelona menghadapi Manchester United di perempat final Liga Champions.

oleh Ario Yosia diperbarui 04 Apr 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2019, 07:00 WIB
Logo dan ilustrasi Barcelona
Logo dan ilustrasi Barcelona. (AFP/Pau Barrena)

Jakarta - Barcelona dalam posisi nyaman untuk mengamankan mahkota La Liga. Klub Catalonia itu unggul delapan angka atas pesaing terdekat Atletico Madrid. Mereka juga sukses menembus final Copa del Rey dan memperebutkan gelar melawan Valencia. 

Sedangkan di Liga Champions, Barcelona telah mencapai perempat final dan akan menghadapi Manchester United (MU). Skuat racikan Ernesto Valverde ini lebih difavoritkan ketimbang Setan Merah untuk lolos ke semifinal.

Namun, bermain di tiga kompetisi tentu tidak akan mudah. Barcelona perlu menjaga konsentrasi dan performa para pemainnya.

Terlebih, Barcelona sangat ingin meraih trofi Liga Champions, yang terakhir dimenangkan pada 2015 lalu. Karena itu, Valverde harus membenahi kelemahan timnya yang bisa dieksploitasi tim lain.

Berikut 3 masalah yang harus diselesaikan Barcelona jika ingin memenangkan trofi Liga Champions. Simak detailnya.

Penampilan Buruk Coutinho

Barcelona Vs Espanyol
Gelandang Barcelona, Philippe Coutinho, saat melawan Espanyol pada laga La Liga di Stadion Camp Nou, Sabtu (30/3). Barcelona menang 2-0 atas Espanyol. (AP/Manu Fernandez)

Philippe Coutinho bergabung dengan Barcelona pada Januari 2018 dari Liverpool. Gelandang serang asal Brasil itu diharapkan bakal menjadi pewaris langsung Andreas Iniesta untuk jangka panjang.

Di lima bulan pertamanya, Coutinho tampil mengesankan. Dia mencetak 10 gol dan lima assist dari 22 pertandingan bersama Barcelona. Coutinho membantu Barcelona untuk merah gelar La Liga Spanyol.

Tetapi musim ini performa Coutinho menurun drastis. Dia baru mencetak empat gol dan dua assist dari 28 laga di La Liga Spanyol.

Penampilan yang mengecewakan membuat Coutinho tersisih dari starting XI Barcelona dalam 11 pertandingan. Bahkan, dia dikabarkan ingin meninggalkan Camp Nou di tengah ketertarikan Manchester United dan Paris Saint-Germain.

Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde harus menemukan cara untuk mengembalikan performa terbaik Coutinho. Apalagi, lini serang Blaugrana kehilangan amunisi menyusul cederanya Dembele.

Jika ingin meraih trofi Liga Champions musim ini, Barcelona harus meningkatkan konsentrasi dan kinerja dari semua pemain, termasuk Coutinho.

Ceder Dembele

Barcelona
Lionel Messi dan Ousmane Dembele sama-sama menyumbang gol saat mengalahkan Celta Vigo dalam laga lanjutan La Liga, di Camp Nou, Sabtu (22/12/2018) malam waktu setempat. (AP Photo/Manu Fernandez)

Ousmane Dembele didatangkan Barcelona dari Borussia Dortmund di musim panas 2017 dengan nilai transfer 105 juta euro atau sekitar Rp 1,6 triliun. Ia direkrut untuk menggantikan Neymar yang pindah ke Paris Saint-Germain.

Dembele tampil mengesankan di Bundesliga bersama Dortmund dan diharapkan membawa sebagian sihirnya ke Camp Nou. Tapi, ia harus absen selama empat bulan di musim perdananya bersama Barcelona akibat cedera hamstring yang parah.

Tak hanya itu, dia juga mengalami sobekan di otot lainnya dua minggu setelah pulih. Absen dalam tujuh pertandingan dalam proses pemulihan cedera menghambat musim pertama Dembele bersama Barcelona.

Di musim ini, Dembele memainkan 11 pertandingan awal bersama Barcelona. Ini membuktikan pemenang Piala Dunia 2018 di Rusia itu adalah anggota tim yang sangat berharga.

Namun, cedera kembali mengganggu Dembela. Pada Januari 2019, dia mengalami cedera pergelangan kaki yang membuatnya absen dalam lima pertandingan.

Belum lama pulih, Dembele kembali mengalami cedera. Usai menyumbang satu gol saat Barcelona mengalahkan Lyon 5-1 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, 14 Maret lalu, Dembele harus menepi tiga sampai empat minggu.

Cedera tersebut membuat Dembele diragukan bisa memperkuat Barcelona melawan Manchester United di perempat final Liga Champions. Karena itu, Barcelona harus mencari solusi untuk segera mengatasi cedera Dembele. Apalagi, jika Barcelona lolos ke semifinal dan final Liga Champions.

Melepas Ketergantungan dari Messi

Selebrasi Lionel Messi Saat Cetak Hattrick ke Gawang Sevilla
Penyerang Barcelona Lionel Messi memeluk rekan setimnya Ousmane Dembele usai mencetak gol ke gawang Sevilla pada laga La Liga di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Sabtu (23/2). Barcelona menang 4-2. (AP Photo/Miguel Morenatti)

Bukan rahasia lagi Barcelona benar-benar mendapatkan manfaat dari bakat dunia Lionel Messi selama bertahun-tahun. Sejak menjadi jimat klub, Messi telah membawa Barcelona ke level yang sangat baru.

Dengan Messi, Barcelona memenangkan 33 gelar juara serta meningkatkan basis penggemar di dunia. Messi hampir sendirian membantu Barcelona dalam situasi yang tampaknya mustahil.

Sejauh musim ini, Messi telah mencetak 31 gol dari total 75 gol Barcelona di Liga Spanyol. Torehannya itu membawa Barcelona memuncaki klasemen Liga Spanyol hingga pekan ke-29.

Di Liga Champions, Messi membawa Barcelona lolos ke perempat final. Messi mencetak 2 gol saat Barcelona mengalahkan Lyon 5-1 pada leg kedua babak 16 besar.

Barcelona selanjutnya menghadapi Manchester United di perempat final. Namun sejak 2013 lalu, Messi tidak pernah mencetak gol di perempat final.

Barelona pun tersingkir dari empat kesempatan lolos ke perempat final, di mana Messi gagal mencetak gol. Karena itu, Barcelona tak boleh sangat bergantung pada Messi saat menghadapi MU. Pelatih Barcelona Ernesto Valverde harus menyiapkan rencana B jika Messi tidak bisa mencetak gol di fase ini.

 

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya