Jakarta - Timnas Indonesia U-22 bakal menghadapi Myanmar pada semifinal SEA Games 2019 Filipina di Stadion Rizal Memorian, Manila, Sabtu (7/12/2019). Mantan pelatih kubu lawan Gerd Zeise memberi dukungan ke Tim Merah-Putih.
Gerd Zeise, pelatih asal Jerman sempat jadi pelatih Timnas Myanmar pada periode 2011-2015 (U-19 dan U-23) serta 2015–2018 (Senior). Ia sempat berduel melawan Indra Sjafri di perebutan posisi ketiga Piala AFF U-18 2018 silam.
Gerd Zeise yang tengah ada di negaranya mengirimkan pesan singkat ke koleganya, Edy Syahputra, agen pemain asing. Selain memberi dukungan, ia juga menyampaikan masukan buat Evan Dimas cs.
Advertisement
"Sampaikan salam kepada kolega saya Indra Sjafri. Dia adalah pelatih yang hebat dan tahu bagaimana mengalahkan Myanmar. Timnas Myanmar U-18 yang Timnas Indonesia permalukan dengan skor 7-1 di Yangon di ajang Piala AFF U-18 2018 adalah tim yang sama di SEA Games 2019," kata Gerd Zeise.
Menyangkut taktik permainan Gerd Zeise berpesan. "Indonesia harus menjaga berkonsentrasi, mereka harus menyerang dengan tempo tinggi sejak awal, jangan biarkan permainan Myanmar berkembang. Jangan biarkan permainan langsung mereka merajalela," timpal pelatih kelahiran 6 September 1952 itu.
Myanmar diyakini mantan pelatihnya bakal menggeber permainan serangan balik cepat mematikan. Untuk itu Timnas Indonesia U-22 tak boleh lengah, terutama saat transisi menyerang ke bertahan.
"Lakukan pressing yang ketat, saat pemain Timnas Indonesia U-22 kehilangan bola, dalam hitungan 10 detik segera beralih kembali dan bertahan dengan sangat kompak. Hati-hati betul dengan serangan balik mereka yang cepat. Jaga penguasaan bola dengan operan aman dan temukan jalan untuk melakukan operan dalam di belakang garis bek mereka," kata Gerd Zeise.
Â
Video
Hati-hati Tendangan Bebas
Myanmar bukan lawan enteng. Status mereka juara Grup A dengan rekor mentereng tiga kali menang dan sekali raihan imbang. Satu-satunya hasil draw yang mereka dapat adalah saat menghadapi Malaysia dengan skor 1-1.
Gerd Zeise menyebut Myanmar amat kuat saat mengeksekusi bola mati. Oleh karena itu Timnas Indonesia U-22 tak boleh melakukan banyak pelanggaran di area berbahaya di area sekitar kotak penalti.
"Hati-hati dengan set piece mereka, Kaki kiri Myat Kaung Khan sangat berbahaya. Tendangannya juga sangat bertenaga dan terarah," ujar mantan pelatih New Radiant SC tersebut.Â
Skuat Garuda punya kenangan manis di laga terakhir melawan Myanmar. Indonesia terakhir kali bertemu Myanmar pada SEA Games 2017. Duel kedua tim terjadi pada perebutan perunggu. Saat itu Indonesia mampu menang dengan skor meyakinkan 3-1.
"Akhir pekan ini akan jadi pertandingan yang sama antara Indonesia Vs Myanmar layaknya SEA Games 2017. Dan saat itu tim asuhan Luis Milla pantas menang. Saya berdoa untuk hasil yang sama dengan penggemar dan pendukung sepakbola Indonesia. Bertarung, bertarung sekuat yang kalian bisa, permainan Indonesia amat brilan," ucap Gerd Zeise.
Disadur dari Bola.com (Ario Yosia/Ario Yosia, published 7/12/2019)
Advertisement