Liputan6.com, Jakarta - Selesai sudah dinamika Musyawarah Provinsi (Musprov) Persatuan Golf Indonesia (PGI) DKI Jakarta Raya (Jaya). Bertempat di Gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta, Minggu (19/1/2020), sebanyak 89 voters yang terdiri dari klub, pengelola lapangan dan driving range, sepakat memilih Reza Ihsan Rajasa sebagai nahkoda baru PGI DKI Jaya hingga tahun 2024.Â
Pimpinan sementara Musprov awalnya menawarkan voting, sebagai mekanisme memilih Ketua Umum. Namun seiring dinamika yang terjadi di arena Musprov, kandidat lainnya, Joyada Siallagan memilih mundur.Â
Dalam sambutan pengunduran dirinya, Joyada mengatakan, mengamati perkembangan forum Musprov dan mengakui visi-misi Reza cukup meyakinkan. Ia juga memiliki banyak kesamaan misi dengan Reza untuk memajukan Golf di Jakarta dan Indonesia.
Advertisement
Pascamundurnya Joyada, merujuk pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PGI dan tata tertib (Tatib) sidang, Pimpinan sementara dan peserta Musprov akhirnya menyepakati dan menunjuk Reza Rajasa sebagai Ketua Umum baru.Â
Dalam sambutan kemenangannya, Reza menjelaskan dinamika Musprov berlangsung menarik, dinamis dan sportif. Ia juga memuji lawannya, Joyada yang telah menyajikan kompetisi yang sehat dan sportif. Selanjutnya Reza mengajak semua kalangan dan stakeholders PGI Jaya untuk bersatu dan melangkah ke depan bersama.Â
“Sejak hari ini, tidak ada lagi pendukung Reza dan Joyada. Yang adalah stakeholders PGI DKI Jaya. Saya mengajak semua pihak untuk melanjutkan apa yang sudah dicapai pengurus lama, serta memperbaiki program-program yang belum maksimal," tegas Reza disambut tepuk tangan meriah voters.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Visi Misi
Perihal Visi dan Misi Reza yang dianggap meyakinkan forum Musprov, hal ini dibenarkan Ahmad Sadewa, salah satu voters. “Saya memilih Reza bukan karena apa yang akan dilakukan, tetapi melihat apa yang sudah dikerjakan dalam mendukung Golf di Jakarta. Saya kira itu juga yang dilihat teman-teman," paparnya.Â
Diketahui, dalam Musprov, Reza mengusung empat misi utama untuk mendukung visinya menjadikan DKI Jakarta sebagai barometer pembinaan olahraga Golf di Indonesia. Visi tersebut akan dicapai dengan empat misi utama yaitu, pertama, continuity and Empowerement, adanya kesinambungan dan penguatan dari apa yang sudah dicapai oleh pengurus lama.Â
“Kita ingat, prestasi besar yang dicatat di kepengurusan Bapak Ferrial Sofyan dan seluruh jajarannya, seperti pada PON Riau 2012, kontingen DKI Jakarta menyapu bersih 7 Medali Emas. Ini adalah contoh hal yang baik, yang harus kita lanjutkan," kata Reza
Kedua, Golf yang semakin inklusif. Menurut reza, PGI Jaya harus membuka akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengenal, memainkan dan membuka peluang pemain pemula dan usia dini menjadi atlet Golf profesional. Ini adalah langkah untuk mengatasi _social economic gap_ dalam olah raga Golf, sekaligus membuktikan bahwa Golf milik kita semua.Â
Â
Advertisement
Pembinaan Atlet
Ketiga, reformasi pembinaan atlet, untuk mengatasi minimnya stok atlet baik amatir maupun pro.Â
“Kita sudah memiliki turnamen yang cukup dan berkesinambungan. Untuk itu, ke depan klub-klub harus diberikan tanggung jawab untuk membina atlet-atlet junior. Saya membayangkan, bila masing-masing klub membina 2 atlet junior, maka dengan 96 klub, kita akan memiliki calon atlet dalam jumlah yang cukup," lanjut suami Dewi Ivo ini.
Reza juga mengusulkan adanya reformasi pola pelatihan dari yang hanya fokus pada teknik, namun juga mental and motoric development Tujuannya untuk lebih mempersiapkan atlet-atlet junior menghadapi pertandingan dengan mental yang siap dalam kompetisi.
“Everybody can hit, tetapi tidak semua punya mental kompetisi tingkat tinggi. Dalam jangka menengah dan panjang, kita harus develop atlet dengan sport science dan talent scouting. Termasuk bagaimana menjamin nutrisi, pergerakan mekanik dan motorik. Sebab legends are build not born," ulasnya,
Keempat, PGI DKI Jaya go-international, yang dimulai dengan pengelolaan organisasi secara sehat dan profesional. Hasilnya, para atlet kita harus bisa berbicara banyak di level ASEAN dan Asia, termasuk Olimpiade 2032 yang digadang-gadang akan didapatkan Indonesia.Â
Â