Liputan6.com, Singapura - Pegolf Inggris Justin Rose menyesali keteledorannya dalam memantau rival pada persaingan SMBC Singapore Open 2020. Akibatnya dia harus puas menempati posisi dua.
Rose menghabiskan mayoritas SMBC Singapore Open 2020 sebagai pemburu. Kesempatan baginya menyalip baru datang pada hari terakhir, Minggu (19/1/2020).
Baca Juga
Pimpinan klasemen Matt Kuchar melakukan triple bogey pada lubang tujuh. Namun Rose tidak sadar itu dan melanjutkan bertanding. Jika tahu Kuchar melakukan kesalahan, Rose yakin bisa mengejar karena situasi berbeda.
Advertisement
"Di titik itulah saya kehilangan kesempatan menjuarai turnamen. Jika tahu Kuchar membuat blunder, saya bakal berusaha lebih baik," kata Rose, pegolf dengan peringkat tertinggi di SMBC Singapore Open 2020.
"Kita tidak akan pernah tahu dan hanya bisa mengandai-andai. Namun yang jelas saya lebih percaya diri jika punya kans menang," sambung atlet berusia 39 tahun tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tetap Puas
Dia membukukan 67 pukulan di putaran terakhir atau empat di bawah par. Total dia menorehkan 269 atau 15 di bawah par, tertinggal tiga pukulan di belakang Kuchar.
Walau gagal juara, Rose mengaku tetap puas dengan kinerjanya di Serapong Course, Sentosa Golf Club. Dia merasa rapornya ini bisa jadi modal bagus menyambut kompetisi tahun ini.
"Pekan bagus di awal tahun. Saya tampil konsisten dan banyak belajar," ujarnya. "Kadang posisi dua bisa menyakitkan atau menyenangkan. Kali ini peringkat tersebut lebih terasa menyenangkan," pungkas Rose.
Advertisement