Liputan6.com, Sydney - Timnas putri Tiongkok turut terkena imbas wabah virus Corona. Para pemain tidak dapat berlatih dengan sesuai rencana.
Seperti dilansir Guardian, timnas putri Tiongkok terpaksa berlatih di koridor hotel. Mereka telah berada dalam isolasi sejak tiba akhir pekan lalu di Sydney.
Baca Juga
Pihak berwenang mengkarantina timnas putri Tiongkok akibat wabah virus Corona. Mereka diketahui pernah berlatih di Wuhan, daerah tempat virus Corona pertama kali muncul.
Advertisement
Timnas putri Tiongkok dijadwalkan melakoni sejumlah partai kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. Pada Jumat, (7/2/2020) mereka dijadwalkan berhadapan dengan Thailand, lalu Taiwan, Senin (10/2/2020) dan tuan rumah, Australia, Rabu (13/2/2020).
Timnas putri Tiongkok sendiri datang ke Sydney tanpa pemain andalannya, Wang Shuang. Sang pemain dilarang datang ke Australia karena pernah ke Wuhan saat tahun baru Imlek.
Pertandingan kualifikasi Olimpiade itu semula dijadwalkan berlangsung di Wuhan dengan Tiongkok sebagai tuan rumah. Namun wabah virus corona membuat otoritas setempat memberlakukan peraturan khusus.
Otoritas Tiongkok meminta warga tidak bepergian dari dan ke Wuhan. Itu dilakukan demi memperlambat virus corona yang sudah terlanjur menyebar.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dipindah ke Sydney
Karena faktor itulah, otoritas sepak bola Australia (FFA) meminta pertandingan dipindah ke Sydney.
"Keselamatan para pemain, ofisial dan fans adalah yang terpenting bagi FFA dan Konfederasi Sepak bola Asia (AFC)," kata Chris.
"Kami percaya diri akan sukses menjadi tuan rumah di Sydney," katanya menambahkan.
Advertisement
Bisa Menular
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah merilis pedoman untuk deteksi diagnostik virus pada hari Jumat 17 Januari, sambil mengkonfirmasi kecurigaan bahwa penyakit tersebut dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya
"Jelas bahwa setidaknya ada beberapa penularan dari manusia ke manusia dari bukti yang kami miliki, tetapi kami tidak memiliki bukti jelas yang menunjukkan bahwa virus telah memperoleh kapasitas untuk menularkan di antara manusia dengan mudah," kata Dr Takeshi Kasai, direktur regional WHO untuk pasifik barat, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV.