Liputan6.com, Sydney - Federasi Sepak bola Australia (FFA) akhirnya memutuskan memindahkan pertandingan sepak bola putri kualifikasi Olimpiade 2020 ke Sydney karena virus corona. Pertandingan kualifikasi itu semula akan dihelat di Wuhan, Tiongkok.
"FFA senang dan ingin menyelenggarakan kualifikasi ini dan sangat menantikan menjadi tuan rumah bagi Tiongkok, Thailand, dan Chinese Taipei Februari nanti," kata Ketua FFA, Chris Nikou di situs resmi FFA.
Pertandingan kualifikasi Olimpiade itu semua dijadwalkan berlangsung di Wuhan dengan Tiongkok sebagai tuan rumah. Namun wabah virus corona membuat otoritas setempat memberlakukan peraturan khusus.
Advertisement
Otoritas Tiongkok meminta warga tidak bepergian dari dan ke Wuhan. Itu dilakukan demi memperlambat virus corona yang sudah terlanjur menyebar.
FFA mengakui, faktor keselamatan para pemain menjadi latar belakang utama pemindahan lokasi pertandingan. "Keselamatan para pemain, ofisial dan fans adalah yang terpenting bagi FFA dan Konfederasi Sepak bola Asia (AFC)," kata Chris.
"Kami percaya diri akan sukses menjadi tuan rumah di Sydney," katanya menambahkan.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini
Tinju Juga Kena
Selain sepak bola, cabang tinju juga terdampak virus corona. Pertandingan tinju kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 zona Asia-Oceania dijadwalkan berlangsung pada 3-14 Februari di Wuhan.
Namun otoritas terkait memutuskan untuk membatalkan pertandingan itu setelah ada himbauan dari pemerintah Tiongkok. Virus Corona sendiri telah menewaskan 80 orang.
Advertisement
Bisa Menular
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah merilis pedoman untuk deteksi diagnostik virus pada hari Jumat 17 Januari, sambil mengkonfirmasi kecurigaan bahwa penyakit tersebut dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya
"Jelas bahwa setidaknya ada beberapa penularan dari manusia ke manusia dari bukti yang kami miliki, tetapi kami tidak memiliki bukti jelas yang menunjukkan bahwa virus telah memperoleh kapasitas untuk menularkan di antara manusia dengan mudah," kata Dr Takeshi Kasai, direktur regional WHO untuk pasifik barat, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV.