Barcelona - Legenda Barcelona, Andres Iniesta, belum lama ini membuat pengakuan mengejutkan. Dia pernah harus berjuang melawan depresi berat setelah Blaugrana memenangi Liga Champions.
Momen kelam dalam hidup Andres Iniesta itu terjadi pada 2009. Pada tahun itu, Barcelona memenangi Liga Champions musim 2008-2009.
Depresi yang dialami Iniesta dipicu oleh kematian sahabatnya, Dani Jarque, pada 2009. Iniesta menggambarkan, hari-hari setelah sang sahabat meninggal dunia, terasa seperti kosong dan dia hanya membiarkan hari-harinya berlalu begitu saja.
Advertisement
Ia berujar hanya menunggu saat malam tiba, di mana dia bisa beristirahat setelah mengonsumsi obat.
"Saya sampai pada satu titik, terutama pada awalnya, saya hanya menunggu malam tiba karena saya minum obat dan bisa beristirahat," ujarnya, seperti dilansir dari The Sun, Rabu (22/4/2020).
"Seperti itu buruknya, saya hanya ingin beristirahat."
"Saya mengalami momen yang sangat buruk. Orang-orang yang dekat dengan saya mengetahuinya, saya mengalami situasi sangat buruk. Sampai Anda sendiri yang mengalaminya, Anda tak tahu seperti apa rasanya," tutur Iniesta seperti terungkap dalam dokumenternya, 'The Unexpected Hero', yang segera dirilis.
"Saya mengalami momen buruk, tapi saya tak berhenti latihan di Barcelona dan menjalaninya hari per hari," imbuhnya.
Lebih Matang
Andres Iniesta menambahkan, pengalaman itu membantunya menjadi manusia yang lebih dewasa dan matang.
"Dari situ dan bersama mereka yang ada di sekeliling saya, saya keluar dari momen itu, tidak seperti orang yang sama lagi, tapi orang yang lebih baik," ucapnya.
"Istri saya, kekasih saya saat itu, tak pernah meninggalkan saya, selalu di sisi saya. Dia menginap untuk mendampingi saya di kediaman orangtua saya."
"Orang-orang semacam itu dan mereka yang ada di sekeliling Anda, membuat semuanya terlihat masuk akal. Saya sangat berterima kasih terhadap mereka," kata Iniesta.
Advertisement
Membantu Sesama Pengidap Depresi
Andres Iniesta menjelaskan keputusannya mengungkapkan kisah kelamnya ke publik ini, adalah untuk membantu orang-orang yang sedang melawan persoalan sama yang pernah dihadapinya.
"Orang-orang bilang ke saya setelah mendengar kisah atau melihat saya, mereka merasa lebih baik," ujar pemain yang kini membela Vissel Kobe, klub J1 League ini.
"Bukan niat saya untuk bilang lihat, 'saya telah membantu 20 ribu orang'. Saya hanya mengungkapkan kisah saya dengan sejujur-jujurnya."
"Apakah mereka akan lebih baik atau buruk setelah itu, jika saya bisa membantu mereka, maka kebahagiaan saya berlipat ganda," pungkasnya menutup pembicaraan.
Sumber: The Sun
Disadur dari Bola.com (Aning Jati)