Liputan6.com, Munich- Rencana bakal digulirkannya kembali Bundesliga Jerman mendapat tantangan keras dari kepolisian. Kabarnya, polisi melarang keras klub di Liga Jerman menggelar kompetisi kembali karena takut adanya kerumunan massa.
Serikat Polisi Jerman melarang pertandingan digelar sekalipun tanpa penonton. Ini dikhawatirkan bisa mengundang ancaman kesehatan karena para suporter dikhawatirkan akan berkumpul di luar stadion.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFL) tengah menemukan cara untuk melanjutkan Bundesliga musim 2019-20 di tengah pandemi virus corona. Kompetisi Bundesliga bisa digulirkan kembali pada pertengahan Mei, menurut sejumlah laporan, meski harus dimainkan di stadion kosong.
Advertisement
Namun, wakil ketua Serikat Polisi Jerman Jorg Radek mengatakan pihak berwenang tak bisa percaya begitu saja tak ada yang datang menonton. Dia percaya bahwa melarang suporter datang ke stadion sudah cukup untuk memastikan keselamatan publik.
"Mungkin kita bisa mengendalikan apa yang terjadi di dalam stadion. Ini tidak berlaku untuk ruang publik di luarnya. Stadion menjadi target potensial bagi suporter yang ingin mendukung tim mereka," kata Radek seperti dikutip Goal.com.
"Itu akan menjadi sebuah musibah. Kita tidak bisa membiarkan adanya kerumunan besar di luar gerbang stadion. Ini tidak hanya dilarang, tetapi tidak bertanggung jawab."
Sulit Memberi Penjagaan
Radek mengatakan bahwa polisi akan kesulitan untuk mengatasi tugas tambahan bila liga top Jerman kembali bergulir dalam waktu dekat.
"Itu akan menjadi beban tambahan bagi kami.Sejauh ini, kami dapat mengatasi tugas kami dalam situasi pandemi ini dengan sangat baik karena kami tidak menjaga banyak event-event besar," katanya.
"Ini karena tidak ada konser, tidak ada demonstrasi dan karena olahraga, terutama sepak bola juga dihentikan."
Advertisement
Beban Berat
Dia mengatakan sebelum pandemi virus corona covid-19, kepolisian sudah kesulitan untuk menjaga berlangsungnya Bundesliga.
"Memberikan keamanan untuk pertandingan liga pada akhir pekan adalah beban besar bagi kami bahkan tanpa pandemi coron," ujarnya.