Prancis Larang Sepak Bola karena Corona Covid-19, PSG Siap Main di Luar Negeri

Pemerintah Prancis memutuskan melarang aktivitas sepak bola di negaranya paling tidak hingga September karena pandemi virus corona.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 29 Apr 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 20:15 WIB
Presiden PSG Nasser al-Khelaifi
Presiden PSG Nasser al-Khelaifi (KENZO TRIBOUILLARD / AFP)

Liputan6.com, Paris - Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi merespon keputusan pemerintah Prancis terkait sepak bola selama pandemi virus Corona Covid-19. Sebelumnya, pemerintah Prancis memutuskan melarang aktivitas sepak bola di negaranya paling tidak hingga September.

Khelaifi mengatakan, PSG tidak ada masalah dengan aturan itu. "Kami menghormati keputusan pemerintah Prancis," kata Al-Khelaifi seperti dilansir Sportskeeda.

PSG seperti diketahui masih berkompetisi di Liga Champions. Neymar dan kawan-kawan sukses melaju hingga babak perempat final usai mengalahkan wakil Jerman, Borussia Dortmund.

Namun perjalanan Le Parisien -julukan PSG- terhenti lantaran pandemi virus Corona. UEFA memutuskan semua kompetisi berhenti demi mencegah penyebaran virus tersebut.

Di Prancis sendiri, pemerintah telah melarang aktivitas olahraga termasuk pertandingan sepak bola. Menurut data Wolrd O Meters pada Rabu (29/4/2020) pukul 13.00 WIB, Prancis berada di urutan ke-4 dengan jumlah positif virus Ccorona sebanyak 165.911 dengan 23.660 orang meninggal dunia.

 

Bermain di Luar Negeri

Neymar dan Kylian Mbappe
PSG (AFP/Martin Bureau)

Khelaifi mengatakan, PSG tidak mempermasalahkan jika harus memainkan  partai Liga Champions di luar negeri. Menurut Khelaifi, pihaknya sudah menjalin kesepakatan dengan UEFA.

"Dengan persetujuan UEFA, kami bermaksud ambil bagian dalam fase erakhir Liga Champions, di tempat dan waktu yang disepakati," ujar Khelaifi.

"Jika tidak dimungkinkan bermain di Prancis, kami akan bermain di luar negeri dan memastikan keselamatan para pemain dan staf kami," katanya mengakhiri.

Liga Prancis Dibatalkan

Sementara itu, keputusan pemerintah Prancis terkait sepak bola berarti membuat kompetisi di negara itu dibatalkan. Pemerintah tidak menginzinkan sepak bola dilanjutkan sebelum Agustus, termasuk digelar tanpa penonton.

Akibatnya, Liga Prancis 2019/20 berakhir tanpa juara. Meskipun, PSG sedang memuncaki klasemen dengan keunggulan 12 poin atas rival tedekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya