Liputan6.com, Barcelona - Mereka yang rentan serangan Covid-19 adalah orang-orang berusia lanjut, sebab imunitas tubuhnya tidak seperti waktu masih muda. Kendati demikian, bukan berarti semua orang berusia lanjut bisa kalah dengan virus tersebut.
Nenek buyut dari mantan penggawa Arsenal, Cesc Fabregas, telah membuktikannya. Di usia yang sudah 95 tahun, ia membuktikan bahwa Covid-19 tidak mampu menghentikan dirinya untuk terus menyaksikan aksi Fabregas.
Advertisement
Nenek buyut Fabregas diketahui sempat dinyatakan positif terjangkit virus Corona. Namun baru-baru ini, Fabregas mengumumkan bahwa sang nenek sudah pulih dari penyakit tersebut.
Advertisement
Ha superado el coronavirus con 95 años. ¡Ayer el test salió negativo! Mi bisabuela es una superherína, pero nada de esto sería posible sin la ayuda de todxs lxs enfermerxs y doctorxs que se están dejando la vida en cada instante para que todos/as podamos estar mejor y pic.twitter.com/vjoZMOhd3X
— Cesc Fàbregas Soler (@cesc4official) April 29, 2020
Kabar baik itu ia sampaikan melalui media sosial Twitter miliknya. "Dia telah melewati virus pada usia 95 tahun, hasil tes yang keluar adalah negatif!" tulis pria asal Spanyol tersebut.
Cesc Fabregas juga turut berterimakasih kepada tim medis yang senantiasa membantu pemulihan sang nenek. Karena tanpa mereka, bukan tidak mungkin orang terkasihinya itu merenggang nyawa.
"Nenek buyut saya adalah pahlawan super, tapi ini takkan mungkin terjadi tanpa bantuan seluruh perawat dan dokter yang mempertaruhkan nyawanya di setiap momen sehingga kami semua bisa membaik dan hidup sedikit lebih baik dalam masa-masa sulit," lanjutnya.
Nenek buyut Cesc Fabregas sendiri dirawat di Barcelona, Spanyol. "Rasa hormat kami yang mendalam. Tidak ada yang tak mungkin," pungkasnya.
Masa Sulit
Fabregas tahu bagaimana sulitnya masa-masa pandemi virus Corona yang melanda banyak negara, termasuk Prancis yang merupakan tempatnya bermukim. Klubnya, AS Monaco, harus mendapatkan pukulan telak akibat virus tersebut.
Seperti yang diketahui, pagelaran Ligue 1 harus ditunda setelah virus tersebut merebak di Prancis. Dan baru-baru ini pemerintah memutuskan untuk menghetikan Ligue 1 khusus musim 2019/20.
Jelas, klub yang menjadi korbannya. Beruntung Monaco punya pemain seperti Fabregas yang merelakan gajinya tidak dibayarkan sampai bulan Juli mendatang. Hal itu ditujukan agar klub bisa bertahan.
Advertisement
Ligue 1 Dibatalkan
Sampai sekarang belum diketahui bagaimana akhir dari klasemen Ligue 1 musim ini. Antara gelar diberikan kepada PSG yang sedang berada di puncak klasemen atau meniadakan musim 2019/20 seperti yang dilakukan pentas papan atas Belanda, Eredivisie.
Sumber: Goal International
Disadur dari Bola.net (Yaumil Azis, published 30/4/2020)