Liputan6.com, Jakarta Mike Tyson tengah mempersiapkan diri menghadapi pertarungan amal empat ronde. Di usia yang sudah 53 tahun, 'Si Leher Beton' ternyata masih menyimpan sisa-sisa kebuasannya di atas ring.
Sudah 15 tahun Tyson pensiun dari dunia tinju profesional. Namun tenaga dan kecepatan pukulan serta kelincahan pria kelahiran New York, Amerika Serikat itu, masih tampak terjaga hingga saat ini.Â
'Kebuasan' Tyson yang sangat ditakuti musuh-musuhnya di era 1980-an terlihat lewat sebuah video yang diunggahnya di Instagram, belum lama ini. Dalam rekaman berdurasi 5 detik itu, Tyson memperlihatkan sisa-sisa kemampuannya dalam melepaskan pukulan dan menghindar.
Advertisement
Badannya masih tampak kokoh dan pukulannya juga bertenaga. Meski tampak lebih gemuk, kelincahan badan juara dunia kelas berat termuda itu juga masih tampak terjaga. (Lihat video-nya di bawah ini).Â
Â
I’m a Bad Boy for Life. Watch #BadBoysforLife now on DVD Blueray @realmartymar #willsmith #stillthebaddestmanontheplanet pic.twitter.com/R9Zmz19GFm
— Mike Tyson (@MikeTyson) May 1, 2020
"I Am A Bad Boy for Life," tulis Tyson memberi keterangan pada video itu.Â
Kata-kata itu juga merupakan judul film yang dibintanginya bersama Will Smith.
"Tonton #Badboysforlife, sekarang di DVD Blueray @realmartymar #willsmith #stillthebaddestmanontheplanet," tulis Tyson menambahkan dalam keterangan video tersebut.Â
  Â
Â
Â
Laga Amal untuk Tunawisma
Beberapa waktu lalu, Tyson memang sempat menyampaikan kepada media tentang rencananya naik ring lagi. Seperti dilansir Mirror, Tyson mengaku akan menjalani laga amal sebanyak empat ronde.Â
"Sudah seminggu terakhir saya berlatih memukul," kata Mike Tyson dikutip Mirror. "Rasanya sulit dan tubuh saya sakit," ujar petinju dengan rekor bertanding 58-50 (44KO)-6 tersebut menambahkan.
Tyson tidak menyebutkan siapa calon lawannya. Namun menurutnya, pertarungan amal tersebut digelar untuk membantu tunawisma dan para pecandu narkoba seperti dirinya.Â
Â
Advertisement
Oase Tinju Kelas Berat
Mike Tyson terakhir kali bertarung Juni 2015. Ketika itu ia kalah dari petinju Irlandia, Kevin McBride.
Kehadiran Tyson di atas ring menjadi oase bagi tinju kelas berat sepeninggal Mohammad Ali.
Sebagai petinju, kemampuan Tyson komplit. Bermulut besar, bertenaga kuda, dan dibekali pukulan yang mematikan. Sebelum merebut gelar juara dunia pertamanya, Mike Tyson sudah mengemas 27 kemenangan (27-0) di mana 25 di antarnya diraih lewat menghajar KO lawan-lawannya.
Wajar bila saat bertemu Trevor Berbick pada perebutan gelar WBC, pada 22 November 1986, Tyson yang baru berusia 20 tahun 150 hari tidak butuh waktu lama untuk memenangkan duel. Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah setelah memukul KO Berbick pada ronde kedua.
Sejak saat itu, namanya terus melambung di arena tinju profesional. Satu persatu gelar juara dunia berhasil direbutnya. Di era 1990-an, nyaris tidak ada yang tidak mengenal Tyson? Namanya dielu-elukan di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Duel demi duelnya sangat dinanti publik.
Â
Kehidupan di Luar Ring Tinju
Namun bagi Tyson, pukulan lawan bukanlah hal menaktukan dalam hidupnya. Tantangan terberat justru datang dari kehidupan sehari-hari dan berulang kali Tyson kalah. Perilaku yang 'ugal-ugalan' tak hanya menyeretnya ke sejumlah perkara. Kariernya juga hancur dan nama besarnya juga tercemar.
Di luar ring, Tyson beberapa kali berurusan dengan pengadilan. Mulai dari tindak kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, hingga perkelahian jalanan. Keuangannya hancur. Pada tahun 2003, Tyson mengaku bangkrut dan mengajukan kepailitan ke pengadilan di Manhattan, Amerika Serikat.
Tyson memutuskan pensiun setelah kalah dari Kevin McBride pada 11 Juni 2005 lalu.
Saat ini, Tyson sudah berusia 53 tahun. Dengan tenaga yang masih tersisa, pemilik nama Malik Abdul Aziz itu berusaha bangkit dan bertahan hidup lewat kegiatan yang jauh dari tinju. Tyson aktif di dunia film dan televisi. Belakangan, Tyson juga menggarap podcast berjudul 'Hotboxin’ with Mike Tyson'.
Seluruh proyek ini membantu Tyson menjalani kehidupan barunya. Hanya saja, berada jauh dari dunia tinju membuat jiwanya terasa hampa. Semua uneg-uneg ini disampaikan Tyson saat berbincang dengan legenda tinju dunia, Sugar Ray Leonard, dalam acara podcast yang dipandunya. Sembari beruari air mata, Tyson mengaku sangat merindukan saat-saat berada di atas ring tinju.
Â
Advertisement