Liputan6.com, Paris - Ligue 1 berpotensi diikuti 22 tim pada 2020/2021 menyusul putusan terbari dari Pengadilan Tinggi Administrasi Prancis.
Persidangan menolak gugatan Olympique Lyon, SC Amiens, dan Toulouse terhadap kebijakan operator Ligue 1 (LFP) menyudahi musim 2019/2020 karena pandemi Covid-19 serta mengesahkan klasemen.
Mereka menolak permohonan Lyon yang memburu tiket kompetisi Eropa. Namun, pengadilan memutuskan untuk menunda status degradasi bagi Amiens dan Toulouse ke Ligue 2. Hal ini membuka kemungkinan Ligue 1 diikuti 22 tim musim depan mengingat Lorient dan RC Lens sudah dinyatakan promosi dari kasta kedua.
Advertisement
"Hakim memvalidasi keputusan yang ditempuh liga, termasuk klasifikasi juara Ligue 1," tulis keputusan hakim. "Kami juga memutuskan untuk menunda degradasi Amiens dan Toulouse ke Ligue 2."
Besaran pembagian hak siar Ligue 1, yang melampaui angka 1 miliar euro (sekira Rp16 triliun), membuat klub berusaha maksimal menghindari degradasi sehingga tidak merasakan dampak finansial. Terlebih klub dipastikan bakal terkena krisis ekonomi dampak pandemi.
Faktor Pemerintah
LFP diterpa kritik karena menyudahi musim lebih awal. Pasalnya, negara-negara Eropa tetap menggulirkan kompetisi. Jerman sudah melanjutkan liga dengan Spanyol, Italia dan Inggris menyusul dalam waktu dekat.
Keputusan LFP tidak lepas dari kebijakan pemerintah Prancis yang memperpanjang larangan ajang olahraga hingga 1 September, April lalu.
Advertisement
Melonggar
Namun, belakangan aturan melonggar. Final Piala Liga Prancis dan Piala Prancis digelar secepatnya September. Sementara Ligue 1 2020/2021 rencananya bergulir 22 Agustus.