Kirim Pesan Rasis ke Wilfried Zaha, Remaja 12 Tahun Ditangkap Polisi

Wilfried Zaha jadi korban pelecehan berbau rasialisme jelang duel Cystal Palace melawan Aston Villa.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 13 Jul 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 16:30 WIB
Chelsea VS Crystal Palace
Striker Crystal Palace, Wilfried Zaha (kanan) berusaha menghalangi pemain belakang Chelsea, Reece James dalam lanjutan Liga Inggris di Selhurst Park, Rabu (8/7/2020) dini hari WIB. Lewat pertarungan ketat, Chelsea berhasil menaklukkan Crystal Palace 3-2. (PETER CZIBORRA/ POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha menjadi korban ujaran kebencian berbau rasialisme media sossial jelang pertandingan melawan Aston Villa dalam lanjutan Liga Inggris Premier League, Minggu (12/7/2020). Pelaku yang baru berusia 12 tahun saat ini telah diamankan oleh pihak berwajib.

"Ditangkap. Kami mendapat kabar tentang serangkaian pesan rasis yang dikirim ke pesepak bola hari ini dan setelah menyelidiki lebih jauh, kami telah menangkap anak laki-laki. Pria beruia 12 tahun dari Solilhull telah dibawa ke tahanan. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mengangkat isu ini. Rasialisme tidak akan pernah ditoleransi," bunyi pernyataan resmi kepolisian West Mildlands.

Seperti dilansir dari Metro.co.uk, isu rasialisme terhadap warga kulit hitam kembali mencuat belakangan ini. Diawali dari kasus terbunuhnya warga kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd oleh dalam penangkapan di Minnesota, gelombang protes antirasialisme terus berkumandang.

Tidak terkecuali di ajang Premier League Liga Inggris. Seluruh klub yang ambil bagian juga aktif menyerukan kampanye antirasialisme dengan mengusung jargon Black Lives Matter (BLM). Seluruh tim kini mengubah nama di kostumnya dengan slogan ini dan menggunakan emblem hitam di lengan. Aki in dilanjutkan dengan seremonial berlutut di lapangan sebelum kick off pertandingan.

Namun di tengah upaya memerangi rasialsime itu, Zaha, pemain asal Pantai Gading yang bermain untuk klub Crystal Palace justru menjadi korban aksi tidak terpuji itu. Lewat akun Twitter-nya, jelang laga melawan Aston Villa, Zaha mengunggah foto tangkapan layar Instagramnya di mana seseorang dengan akun @jackdolan_avfc menyerangnya lewat kata-kata bernada rasial.

 

Teror di Instagram

Pemain Incaran Chelsea 2020
2. Wilfried Zaha (Crystal Palace) - Chelsea dan Crystal Palace bermarkas di kota London. Chelsea dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan agen Zaha.(AFP/Oli Scarff)

Foto pertama memperlihatkan tulisan,"Anda sebaiknya tidak mencetak gol besok (dilanjutkan kata-kata umpatan). Atau saya akan ke rumahmu dengan pakaian seperti hantu," tulis akun tersebut.

Pesan-pesan selanjutnya lebih kasar dan menampilkan seorang lelaki berwajah hitam di kotak sereal dengan embel-embel ujaran rasial kejam lainnya serta gambar salah satu demonstrasi Ku Klux Klan.

"Bagun untuk hal seperti ini hari ini," tulis Zaha saat membagikan foto-foto itu di Twitter.

 

Dibela Mantan Pemain

Mantan pemain Crystal Palace dan juga timnas Inggris, Ian Wright tidak tinggal diam. Dia segera memberi dukungan moril terjadap pemain berusia 27 tahun tersebut.

"Orang seakan membuat pengalaman ini tampak seperti itu hal yang normal bagi kulit hitam," katanya. "Itu hanya sebagian kecil, tidak mewakili dari kita. Bahkan bukan fans sejati klub sepak bola," beber Ian Wright.

"Ini pengalaman sehari-hari dan benar-benar nyata. Lebih cepat kita mengetahuinya lebih cepat kita mengatasinya. Kami mendukungmu Wilf," kata Ian Wright menambahkan.

Sementara itu, Crytal Palace harus mengakui ketangguhan Aston Villa. Pada pertandingan yang berlangung di Villa Park itu, tim tamu Palace menyerah dengan skor 0-2. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya