Liputan6.com, Jakarta- Panitia Kerja RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) Komisi X DPR RI kembali mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada Senin (31/8/2020). Dalam RDPU ini, anggota DPR mengundang para pelaku olahraga di Tanah Air untuk meminta aspirasi masyarakat demi kemajuan olahraga di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menyatakan RDPU kali ini memiliki tujuan untuk mengetahui proses pembinaan dan pembibitan yang dilakukan di berbagai cabang olahraga di Indonesia. DPR berharap dengan pembinaan yang tepat, akan lahir atlet-atlet berprestasi yang kelak mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.
Baca Juga
“Jadi RDPU ini menjadi kesempatan sangat berharga bagi teman-teman di parlemen untuk mengetahui proses perekrutan dan pembinaan yang ada di tiap-tiap cabang olahraga. Untuk itu kami berharap teman-teman yang hadir dapat menguraikan seperti apa prosesnya sehingga bisa menghasilkan prestasi yang kita tahu sangat membanggakan bagi Indonesia,” tutur Dede Yusuf dari Fraksi Demokrat saat membuka rapat.
Advertisement
Dalam RDPU ini turut hadir beberapa pegiat olahraga di Indonesia seperti PB Djarum, Liga Kompas Gramedia U-14, Pakar Kepelatihan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Asosiasi Guru Pendidikan Jasmani, Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Mahasiswa (PPLM) Provinsi Riau, dan Pakar Sport Science Universitas Negeri Semarang (UNESA).
Pada kesempatan ini, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin menguraikan proses pembinaan yang telah dijalankan oleh PB Djarum selama ini. Salah satu fondasi penting dalam mencetak atlet-atlet bulutangkis level dunia yang dilakukan PB Djarum adalah dengan cara menyelenggarakan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang membuka kesempatan bagi seluruh atlet belia untuk meniti karier bulutangkis Bersama PB Djarum.
“Audisi Umum merupakan formula PB Djarum untuk mencari atlet berbakat di seluruh penjuru Indonesia. Dari data yang kami miliki, bisa dilihat bahwa peserta Audisi Umum berasal dari berbagai kota, bahkan kota-kota terpencil di Indonesia. Proses seleksi ini juga membantu orangtua yang memiliki kesulitan finansial untuk bisa mewujudkan mimpi anaknya sebagai atlet bulutangkis, karena proses Audisi Umum kami sebar di berbagai kota,” Yoppy menjelaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
PB Djarum
Lewat seleksi yang dijalankan PB Djarum tersebut, klub bulutangkis yang bermarkas di Kudus itu telah mampu mencetak banyak atlet-atlet yang berprestasi di tingkat dunia dan mengharumkan nama bangsa. Saat ini, Total, terdapat 216 atlet di mana 39 atlet diantaranya sudah bergabung dengan Pelatnas PBSI yang siap meneruskan kejayaan bulutangkis Indonesia.
Proses pembinaan yang telah dilakukan PB Djarum sejak lama ini mendapat apresiasi dari anggota parlemen. Andreas Hugo Pareira, Anggota DPR Komisi X dari Fraksi PDIP menuturkan, bahwa pola pembibitan dan pembinaan yang dilakukan PB Djarum diharapkan bisa menjadi acuan bagi cabang olahraga lainnya.
“Kita sama-sama menyadari bahwa meraih prestasi di dunia olahraga itu tidak bisa instan. Apa yang dilakukan PB Djarum dalam melahirkan atlet bulutangkis kelas dunia merupakan langkah konkrit yang perlu kita jadikan role model. Artinya bagaimana kita membuat sebuah pembinaan yang bersifat terstruktur dan sistematis ini perlu dijaga,” ujar Andreas.
Advertisement
Ekosistem Olahraga
Hal senada juga diutarakan oleh Anggota DPR Komisi X dari Fraksi Golongan Karya, Ferdiansyah, SE, M.M. Anggota parlemen dari Dapil Jawa Barat XI menyampaikan, ekosistem bulutangkis yang telah dibangun harus didukung oleh pemerintah dengan cara memberikan deduksi pajak.
“Melihat ekosistem olahraga harus komprehensif, sudut pandangnya harus secara luas, jangan sepotong-sepotong. Yang seharusnya dilakukan adalah memberikan deduksi (pengurangan) pajak bagi lembaga yang memberikan kontribusi di dunia olahraga, sehingga bisa mendorong lembaga lain untuk memberikan kontribusinya juga,” tutur Ferdiansyah.
Yoppy Rosimin berterimakasih atas apresiasi dari anggota DPR terhadap apa yang sudah dijalankan PB Djarum selama ini. Ia berharap, UU SKN yang baru dapat mengakomodir kepentingan para pelaku olahraga sehingga dapat mengoptimalkan bakat putra-putri bangsa dan meraih prestasi demi Indonesia.
“Karena saya percaya bahwa Indonesia sangat kaya dengan atlet-atlet berbakat. Yang diperlukan adalah konsistensi dan komitmen dari berbagai pihak, karena mencetak atlet itu tidak seperti pabrik yang mencetak produk," imbuh Yoppy.