Real Madrid, Barcelona dan Juventus Dipersilahkan Tinggalkan Liga Champions

Presiden UEFA Aleksander Ceferin kesal dengan sikap Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang ngotot usung Liga Super Eropa.

oleh Defri Saefullah diperbarui 11 Sep 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2021, 17:15 WIB
Liga Champions
Presiden UEFA Aleksander Ceferin (Jean-Christophe Bott / Keystone via AP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengejek sikap Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang masih ingin main di Liga Champions. Di sisi lain, ketiga klub juga ngotot kalau wacana Liga Super Eropa masih ada.

Hal ini diakui Ceferin membuatnya bingung. Soalnya Real Madrid cs seperti tak punya sikap.

Karena itu, Aleksander Ceferin mempersilahkan kalau ketiga klub ingin meninggalkan Liga Champions musim ini.

"Saya tak keberatan kalau mereka pergi. Sangat lucu karena mereka ingin membuat kompetisi baru di waktu bersamaan, mereka ingin main di Liga Champions," ujar Ceferin seperti dikutip Marca.

"Tiga klub ini punya pimpinan yang tidak kompeten. Para pimpinan itu (Florentino Perez, Joan Laporta dan Andrea Agnelli) mencoba untuk bunuh sepak bola."

 

Ejek Madrid

FOTO: Real Madrid Tertahan di Markas Levante
Pemain Real Madrid Gareth Bale (kiri) merayakan dengan Eden Hazard setelah mencetak gol ke gawang Levante pada pertandingan La Liga Spanyol di Stadion Ciutat de Valencia, Valencia, Spanyol, Minggu (22/8/2021). Pertandingan berakhir dengan skor 3-3. (AP Photo/Alberto Saiz)

Ceferin juga mengejek Real Madrid yang mencoba boyong Kylian Mbappe, tapi gagal. Dia melihat Madrid tidak kompeten karena sempat bilang tak punya uang.

"Florentino Perez kritik UEFA dan bilang klub hanya bisa bertahan di Liga Super Eropa dan lalu coba mengontrak Kylian Mbappe dengan 180 juta euro," ujarnya.

Ceferin juga menceritakan bagaimana dirinya diancam saat mengolak ide Liga Super Eropa. Dia diancam akan dibawa ke pengadilan kalau tidak setuju.

 

Reformasi FFP

 

Ceferin juga saat ini sedang berusaha untuk mengajukan reformasi di regulasi Financial Fair Play. Salah satunya klub yang melanggar batas pengeluaran bakal dikenai denda.

"Di masa depan mungkin kita akan bicarakan soal keseimbangan kompetitif dibandingkan Financial Fair Play," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya