Liputan6.com, Jakarta Timnas Singapura bersiap untuk menyelesaikan pertandingan melawan Indonesia di leg kedua semifinal Piala AFF 2020, Sabtu malam WIB (25/12/2021) di di National Stadium. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1.
Sekadar catatan, pada 2012, Singapura pernah menahan Filipina 0-0 di Manila sebelum mengalahkan mereka 1-0 di kandang dalam perjalanan untuk memenangkan gelar regional keempat mereka. Kemudian, pada 2008 mereka menahan Vietnam tanpa gol di Hanoi sebelum kalah 1-0 di kandang.
Advertisement
Baca Juga
Striker Singapura, Ikhsan Fandi, mengaku sudah tahu kekuatan dan kelemahan Timnas Indonesia. “Pelatih Tatsuma memiliki rencana permainan untuk kami – kami hanya memiliki fokus untuk melaksanakannya dengan benar dan kami harus bisa menyelesaikan pekerjaan,” kata pemain berusia 22 tahun itu.
Pemilik nomor sembilan Singapura ini menambahkan bahwa ia sepenuhnya fit dan siap untuk bertanding lagi pada Hari Natal, setelah setelah mencetak gol melawan skuad Garuda.
“Saya merasakan sesuatu di kaki saya, tapi sekarang saya baik-baik saja,” katanya. “Rasanya sangat bagus untuk menjadi pencetak gol lagi dan itu memberi saya banyak kepercayaan diri," kata pemain berdarah Indonesia Ini..
Kuasai Bola
"Agak sulit untuk mendapatkan beberapa gol di beberapa pertandingan sebelumnya karena saya tidak banyak terlibat," ujar Ikhsan.
Menurut Ikhsan, di babak pertama, pertahanan Timnas Indonesia cukup ketat, sehingga dirinya tidak punya banyak waktu untuk menguasai bola,
Advertisement
Peluang
"Tapi ketika Elkan (Baggott) masuk (di babak pertama), dia memberi saya kesempatan untuk menggunakan kecepatan dan kekuatan saya untuk mengalahkannya, jadi saya sering melakukannya."
“Saya menciptakan beberapa peluang dan sepak pojok dari itu; itu pertarungan yang bagus dan saya menantikan pertarungan hebat lainnya di leg kedua.”
Hampir Cetak Gol
Singapura punya opsi penyerangan lain, yakni Amy Recha. Dia tampil luar biasa melawan Indonesia pada penampilan internasional kelimanya.
Setelah menggantikan Ikhsan selama 20 menit terakhir, pemain berusia 29 tahun itu benar-benar menjadi sorotan saat ia menjaga pertahanan Indonesia tetap waspada dan hampir mencetak gol internasional perdananya.
Advertisement
Tak Masalah
“Bagi saya, tidak masalah apakah saya bermain 10 menit atau 90 menit karena saya selalu memberikan yang terbaik untuk setiap pertandingan dan mencoba mengikuti instruksi pelatih,” katanya kepada FAS.org.sg.
“Saya sangat menikmati hari itu karena itu adalah jenis permainan yang saya suka mainkan – berlari dan menekan, itulah kekuatan saya," ujarnya.