Liputan6.com, Jakarta - Sifat serakah membuah sejumlah pesepak bola merasakan konsekuensi buruk setelah tergoda kipasan uang dari Kolombia.
Mayoritas dari mereka mengalami stagnasi karier dan tidak mencapai potensi sesungguhnya. Meski, masih ada kisah sukses yang muncul. Bobby Flavell salah satunya.
Cerita Charlie Mitten lain lagi. Dia bisa membantu Manchester United (MU) meraih kesuksesan bersama manajer legendaris Matt Busby.
Advertisement
Namun, Mitten mengikuti uang ke Amerika Selatan. Dia ingin mendapat lebih karena saat itu Inggris menerapkan batas maksimal gaji pemain.
Akibat keputusannya tersebut, Mitten dijuluki Bandit dari Bogota.
Â
Pemain Kunci di Old Trafford
Mitten menimba ilmu sepak bola di Akademi MU pada 1936. Setelah kompetisi terhenti akibat Perang Dunia II, dia jadi bagian penting tim yang ditangani Busby pada awal keberadaannya di Old Trafford.
Selama empat musim bersama MU, Mitten membantu tim menjadi runner-up Liga Inggris pada tiga kesempatan. Dia juga membawa tim menjuarai Piala FA 1948 usai menaklukkan Blackpool 4-2 di final. Mitten tercatat melakoni 152 laga dan mencetak 61 gol bagi Setan Merah pada periode ini.
Advertisement
Daya Tarik Sepak Bola
Tahun 1950, MU menjalani tur ke Amerika. Mereka melakoni 12 pertandingan di depan penonton yang memenuhi stadion.
Pada titik ini Mitten mulai mempertanyakan upah yang diterima pesepak bola. Saat itu gaji maksimal yang dikantongi pemain berbasis Inggris adalah 12 poundsterling per pekan. Angka tersebut jelas tidak ada apa-apanya ketimbang popularitas cabang olahraga ini di dunia.
Mitten bukan satu-satunya yang berpikiran demikian. Neil Franklin dan George Mountford terlebih dahulu bertindak dengan meninggalkan Stoke City untuk menerima pinangan klub Kolombia Independiente Santa Fe.
Pada lawatan tersebut, Mitten juga didekati pengusaha kaya pemilik Independiente. Tanpa berpikir lama dia langsung menerima pinangan. Pasalnya, Mitten menerima 5.000 pounds untuk meneken kontrak. Dia lalu mengantongi upah 40 pounds per pekan.
Reaksi Inggris
Mitten hanya semusim di Kolombia. Dia harus kembali ke Inggris setelah Kolombia berdamai dengan FIFA. Dia mencetak 15 gol dalam 34 pertandingan bersama Independiente.
Selain itu, transfer Mitten ke Independiente berstatus ilegal karena terjadi saat Kolombia lepas dari FIFA. Namanya pun masih masih tercatat sebagai pemain MU.
Kepulangan Mitten memancing amarah pemegang otoritas. FA melarangnya bermain selama enam bulan dan serta tidak digaji untuk periode sama. Busby pun membekukan Mitten dari skuat dan menjualnya ke Fulham pada Desember 1951.
Di Craven Cottage, Mitten gagal menyelamatkan klub dari jeratan degradasi. Dia kemudian menutup karier bersama Mansfield Town.
Â
Advertisement
Kesempatan ke Real Madrid
Mitten sebenarnya bisa menghindari amuk Inggris selepas berpetualang di Independiente. Dia dilaporkan menerima tawaran kontrak dari Santiago Bernabeu, manajer Real Madrid yang sedang membangun tim penuh bintang berisi Alfredo Di Stefano, Francisco Gento, dan Hector Rial.
Namun, Mitten menolak tawarannya. Keputusan itu kemudian diakuinya sebagai salah satu penyesalan terbesar dalam kariernya. Sebab, Mitten melewatkan kesempatan jadi bagian skuat yang mendominasi Eropa.