Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan karena Omicron, Kenali Tanda-tandanya

Pandemi covid-19 memasuki babak baru dengan adanya varian Omicron. Berbeda dari varian sebelumnya, varian ini cenderung tidak menimbulkan anosmia bagi para pengidapnya.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 18 Feb 2022, 20:33 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 20:33 WIB
FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Data sementara Kementerian Kesehatan hingga 10 Januari 2022, total ada 506 kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi covid-19 memasuki babak baru dengan adanya varian Omicron. Berbeda dari varian sebelumnya, varian ini cenderung tidak menimbulkan anosmia bagi para pengidapnya.

Namun ada gejala lain yang mirip dengan penyakit biasa. Salah satunya adalah sakit kepala.

Melansir dari Times of India, Jumat (18/2/2022), menurut studi yang berbasis di Inggris, sakit kepala adalah salah satu dari lima gejala Omicron yang banyak dialami individu. Selain sakit kepala, ada juga gejala pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, nyeri dada dan kelelahan.

Sejumlah gejala tersebut membuat masyarakat terkadang kesulitan membedakan gejala Omicron dengan sakit biasa. Namun untuk gejala sakit kepala, masyarakat bisa memperhatikan beberapa perbedaan.

Sakit kepala yang disebabkan Omicron biasanya intensitasnya sedang hingga berat. Rasanya seperti berdenyut, menekan, atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala pada umumnya.

 

Di Dua Sisi Kepala

Ilustrasi sakit kepala
Ilustrasi sakit kepala. Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Selain itu, gejala sakit kepala Omicron juga dirasakan di dua sisi kepala. Biasanya. seluruh kepala akan terasa tegang dan sakit.

Hal ini berbeda dengan sakit kepala biasa. Penderitanya biasanya hanya merasakan sakit di satu sisi kepala saja.

Ada Peradangan

Menurut para ahli, sakit kepala dalam kasus Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus. Saat virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus, yang menyebabkan peradangan. 

Hal yang sama terjadi pada varian Omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Jika Anda mengalami masalah infeksi sinus maka sakit kepalamu bisa lebih buruk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya