Termasuk Kepa Arrizabalaga, Ini 4 Pergantian Pemain Terburuk di Sepak Bola

Simak empat kisah pergantian pemain terburuk dalam kompetisi sepak bola melalui artikel berikut. Salah satunya Kepa Arrizabalaga.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 01 Mar 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 19:00 WIB
Kepa Arrizabalaga - Chelsea - Carabao Cup
Kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga gagal mencetak gol penalti saat adu penalti melawan Liverpool pada final Carabao Cup di Stadion Wembley, London, Minggu, 27 Februari 2022. Chelsea kalah 10-11 (0-0). (foto: AP Photo/Alastair Grant)

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea gagal menjuarai Carabao Cup 2021/2022 usai terlibat pertarungan sengit melawan Liverpool dalam laga final di Stadion Wembley, Minggu (27/2/2022).

Anak-anak asuh Thomas Tuchel harus rela menelan kekalahan dari The Reds yang unggul berkat drama adu penalti. Pertandingan final antara Chelsea dan Liverpool sebenarnya diwarnai kehadiran sejumlah gol.

Joel Matip sempat menjebol gawang Chelsea yang dikawal Edouard Mendy setelah turun minum. Kai Havertz dan Romelu Lukaku pun ikut menggetarkan gawang The Reds. Sayangnya, seluruh gol itu dianulir wasit.

Tidak adanya gol tambahan hingga pengujung masa perpanjangan waktu membuat Chelsea harus beradu tendangan penalti dengan Liverpool. Di tengah situasi ini, Manajer Chelea Thomas Tuchel menarik  keluar Mendy dan digantikan Kepa Arrizabalaga.

Sayang, masuknya Arrizabalaga tidak berbuah baik. Ia justru memastikan kemenangan Liverpool atas Chelsea setelah tendangan penaltinya melambung.

Termasuk Kepa Arrizabalaga, simak empat kisah pergantian pemain terburuk dalam sepak bola pada halaman selanjutnya!

1. Steven Gerrard (Liverpool vs Manchester United)

Liverpool Vs Manchester United
Gelandang legendaris Liverpool, Steven Gerrard, menjadi salah satu pemain The Reds yang kerap membobol gawang MU. Dalam 33 laga melawan Setan Merah, Stevie G sudah mencetak 7 gol. (AFP/Paul Ellis)

Steven Gerrard sejatinya punya banyak kenangan indah ketika bersua dengan Manchester United di North West Derby. Akan tetapi, laga Liverpool vs Manchester United pada 22 Maret 2015 nampaknya menjadi pengecualian.

Gerrard yang hanya ditempatkan di bangku cadangan mendapat kesempatan untuk memperkuat Liverpool. Kala itu, The Reds berada dalam posisi tertinggal 0–1 berkat gol dari Juan Mata. Brendan Rodgers mengutus Gerrard untuk menggantikan posisi Adam Lallana.

Keputusan Rodgers berujung bencana setelah Gerrard diusir keluar lapangan hanya dalam 38 detik. Aksinya yang menginjak kaki gelandang MU Ander Herrera membuat sosok yang kini melatih Aston Villa itu diganjar kartu merah.

"Saya hanya butuh 38 detik untuk membuat diri saya diusir dari lapangan (dalam laga) melawan United. Pada akhirnya, (itu adalah) 38 detik yang diakibatkan oleh kemarahan dan kegilaan," kenang Gerrard seperti dilansir dari Daily Star.

2. Kepa Arrizabalaga (Chelsea vs Liverpool)

Kepa Arrizabalaga
Kepa Arrizabalaga menggantikan Edouard Mendy dalam final Carabao Cup 2021/2022 antara Chelsea melawan Liverpool di Stadion Wembley, London, Senin (28/2/2022). (AP/Alastair Grant)

Sejak Louis van Gaal mengambil keputusan berani untuk menukar Jasper Cillessen dengan Tim Krul di Piala Dunia 2014, aksi mengutus kiper baru pada babak adu penalti nampaknya menjadi langkah yang populer di kalangan manajer.

Hal ini juga dilakukan Thomas Tuchel kala menghadapi Liverpool di final Carabao Cup 2021/2022, Senin (28/2/2022). Pelatih asal Jerman itu mengirim Kepa Arrizabalaga untuk menggantikan posisi Edouard Mendy di bawah mistar gawang.

Arrizabalaga sejatinya telah menunjukkan performa impresif kala mem-back up Mendy yang absen untuk Piala Afrika beberapa waktu lalu. Kiper berusia 27 tahun itu bahkan sukses menorehkan empat clean sheet selama periode tersebut.

Sayangnya, ia gagal menduplikasi performanya dan membayar kepercayaan Tuchel di final Piala Liga Inggris. Arrizabalaga tak kuasa membendung serangan para penggawa The Reds dan gagal mengeksekusi tendangan penalti bagi Chelsea.

"Mendy adalah salah satu kiper terbaik di dunia, dan Anda menurunkan Kepa sebagai gantinya, (itu) tidak masuk akal," komentar eks pemain sekaligus pengamat sepak bola Jamie Redknapp usai pertandingan.

3. Simone Zaza (Italia vs Jerman)

Ekspresi Pemain Italia dan Jerman yang Gagal Melakukan Penalti
Pemain Italia, Simone Zaza gemas dan kesal saat gagal mencetak gol lewat penalti ke gawang Jerman pada laga perempat final Piala Eropa 2016 di Stadion Matmut Atlantique, Bordeaux, Minggu (3/7/2016) dini hari WIB. (AFP/Patrik Stollarz)

Mirip kasus Arrizabalaga, Simone Zaza juga dipercaya untuk meggantikan posisi Giorgio Chiellini jelang babak adu penalti di Euro 2016. Namun bedanya, dia tak harus menghalau serangan 11 penggawa lawan seperti Arrizabalaga.

Zaza hanya diberi tugas untuk mencetak satu tendangan penalti bagi Italia di laga tersebut. Usai mengambil ancang-ancang yang terbilang aneh, Zaza melepaskan tembakan, tetapi melesat dari target.

Kegagalan ini membuat eks pemain Juventus mendapat cemoohan dari berbagai pihak. Ia bahkan mengaku sempat kepikiran dan menderita usai laga tersebut. Adapun Italia akhirnya disingkirkan Jerman usai kalah 5–6 di babak adu penalti.

4. Ali Dia

Ali Dia
Ali Dia berbohong demi bisa memperkuat Southampton. (Istimewa)

Ali Dia mungkin merupakan pemain pengganti paling kontroversial sepanjang sejarah sepak bola. Ia sukses mengantongi status sebagai pemain Southampton usai menipu sejumlah klub dengan mengaku diri sebagai sepupu George Weah.

Graeme Souness yang kala itu menjabat sebagai manajer Southampton tidak sempat menyaksikan performa Dia dalam latihan. Meski demikian, eks pelatih Newcastle United itu membiarkan Dia turun sebagai pengganti Matt Le Tissier yang cedera dalam pertandingan Liga Inggris kontra Leeds United pada 1996.

Sang pemain asal Senegal berhasil mencicipi rasanya berlari di lapangan selama beberapa puluh menit tanpa tujuan, sebelum akhirnya ditarik keluar oleh Souness.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya