Dituduh Langgar Aturan Financial Fair Play, City dan PSG Dilaporkan ke UEFA

Pihak La Liga mengajukan laporan resmi terkait Manchester City dan PSG kepada UEFA. Kedua klub dinilai telah melanggar aturan Financial Fair Ply (FFP) yang membahayakan ekosistem sepak bola di Eropa,

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 16 Jun 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 19:00 WIB
Javier Tebas
Presiden La Liga, Javier Tebas, saat diskusi bersama 7 jurnalis dari Asia pada SPORTELAsia 2018, di Hotel Shangri-La, Singapura, Rabu (14/3/2018) malam. (Bola.com/Rizki Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta- La Liga baru-baru melaporkan Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) atas dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) ke UEFA. Hal ini merupakan buntut dari transfer besar yang dilakukan kedua klub dalam beberapa waktu terakhir.

Dilansir dari Mirror, raksasa Liga Spanyol Real Madrid memang diketahui gagal mendaratkan Kylian Mbappe ke Bernabeu. Meski telah dikaitkan cukup lama, Paris Saint-Germain berhasil membajak tanda tangan pemain asal Prancis itu, dan membuatnya memperpanjang masa tinggal di Parc des Princes hingga 2025.

Di sisi lain, Manchester City juga sanggup mengalahkan Los Blancos dalam perburuan tanda tangan Erling Haaland. Striker muda yang menjadi incaran sang juara La Liga justru memilih hengkang ke Etihad, usai The Citizens menebus klausul pelepasannya dari Borussia Dortmund.

Kondisi tersebut nampaknya membuat pihak Spanyol meradang. La Liga lantas melaporkan dugaan pelanggaran FFP Manchester City pada April. Sementara itu, keluhan terkait PSG baru diutarakan pekan lalu, usai Javier Tebas mengancam akan mengambil tindakan hukum untuk menangani kasus transfer Kylian Mbappe.

Dalam pernyataan resminya, La Liga menyebut langkah yang diambil The Citizens dan Les Parisiens berpotensi membahayakan ekosistem sepak bola Eropa. Hal itu juga dinilai bakal memberi dampak negatif bagi klub dan liga-liga di wilayah tersebut.

“La Liga menilai praktik ini mengganggu ekosistem dan keberlanjutan sepak bola, membahayakan klub-klub dan liga-liga di Eropa, serta membuat terjadinya inflasi di bursa transfer akibat uang yang tidak berasal dari sepak bola itu sendiri,” ujar La Liga dalam laporannya, seperti dilansir dari Mirror.

Kylian Mbappe

FOTO: Tolak Real Madrid, Kylian Mbappe Pilih Tetap Bertahan di PSG
Striker Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe (kanan) menunjukkan jerseynya dengan Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi saat konferensi pers di Stadion Paris des Princes, Paris, Prancis, 23 Mei 2022. Keputusan Kylian Mbappe menolak Real Madrid dan berkomitmen untuk PSG selama tiga musim lagi menandai dimulainya proyek pembangunan klub juara Liga Prancis tersebut. (AP Photo/Michel Spingler)

Keputusan Kylian Mbappe untuk bertahan di PSG memang sempat membuat publik sepak bola Eropa tercengang. Pasalnya, Real Madrid optimisitis pihaknya mampu memboyong Mbappe ke Bernabeu, usia kontraknya berakhir pada penghujung musim.

Akan tetapi, Mbappe secara mengejutkan menyegel kesepakatan baru bedurasi tiga tahun bersama Les Parisiens. Pemain berusia 23 tahun tersebut mengirim pesan teks kepada Florentino Perez terkait pilihannya untuk tetap merumput di Parc des Princes.

“Saya memberi tahu Anda bahwa saya telah memutuskan untuk bertahan di PSG. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah Anda berikan kepada saya untuk bermain di Madrid, klub yang saya gemari sejak kecil,” tulis Mbappe dalam pesannya.

Keluhan

FOTO: Tolak Real Madrid, Kylian Mbappe Pilih Tetap Bertahan di PSG
Striker Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe menunjukkan jerseynya saat konferensi pers di Stadion Paris des Princes, Paris, Prancis, 23 Mei 2022. Keputusan Kylian Mbappe menolak Real Madrid dan berkomitmen untuk PSG selama tiga musim lagi menandai dimulainya proyek pembangunan klub juara Liga Prancis tersebut. (AP Photo/Michel Spingler)

Kondisi itu tak pelak membuat La Liga ikut bergejolak. Sebelum mengajukan laporan resmi, otoritas Liga Spanyol juga diketahui sempat melontarkan keluhan terhadap cara PSG mempertahankan pemain bintangnya.

“Menanggapi pengumuman Kylian Mbappe (yang memilih) bertahan di Paris Saint-Germain, La Liga ingin menyatakan bahwa jenis perjanjian ini mengancam keberlanjutan ekonomi sepak bola Eropa, (serta) menempatkan ratusan ribu pekerja dan integritas olahraga dalam risiko jangka menengah, tidak hanya dari kompetisi Eropa, tetapi juga liga domestik kami.”

“Sangat memalukan karena klub seperti PSG, yang musim lalu merugi sebanyak 220 juta euro–dengan akumulasi kerugian 700 juta euro dalam beberapa musim terakhir–bisa membuat kesepakatan semacam ini. Sementara itu, klub-klub yang bisa mengontrak pemain tanpa mempermasalahkan gaji justru tak mampu melakukannya,” ungkap La Liga pada Mei.

Tawaran Gila

Kylian Mbappe
Kylian Mbappe bersama Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi. (AP Photo/Michel Spingler)

Laporan menyebut Mbappe memang diberi tawaran “gila” dan menggiurkan oleh Paris Saint-Germain. Klub yang dipimpin Nasser Al-Khelaifi itu kabarnya rela membobol bank demi mencegah kepergian pesepak bola asal Prancis.

Dilansir dari Liputan6.com, PSG akan memberi gaji 4 juta poundsterling atau setara dengan kurang lebih Rp73 miliar per bulan untuk Mbappe. Sang penggawa internasional Prancis juga bisa mendapatkan bonus 100 juta poundsterling di Parc des Princes.

Tak berhenti sampai di situ, Mbappe bakal diberi kekuatan untuk memengaruhi kebijakan klub di luar lapangan. Laporan Edu Aguirre dari El Chiringuito mengeklaim sang pemain berhak ikut bersuara dalam upaya pergantian manajer dan pengarahan kebijakan transfer di klub

Erling Haaland

Di sisi lain, Erling Haaland juga batal merumput di La Liga. Meski sempat menjadi subjek ketertarikan Barcelona dan Real Madrid, wonderkid asal Norwegia itu memutuskan bergabung dengan juara Liga Premier, Manchester City.

Transfer Haaland sebenarnya telah diisukan sejak akhir Mei. Akan tetapi, klub besutan Pep Guardiola baru mengesahkan penandatanganan sang pemain pada Senin (13/6/2022). Eks pemain Borussia Dortmund diperkenalkan kepada publik sebagai bagian resmi dari skuad The Citizens di Etihad.

Pelatih Barcelona Xavi Hernandez mengaku kecewa pihaknya tak mampu bersaing untuk mendapatkan jasa Haaland. Krisis finansial yang dialami membuat Blaugrana nyaris tak dihiraukan dalam perebutan tanda tangan mesin pencetak gol Die Borussen itu.

“Sangat disayangkan karena kami sama sekali tidak bisa bersaing untuk mendatangkan dia. Kondisi keuangan yang minim membuat Barcelona kesulitan mendatangkan pemain top. Hal ini juga terjadi saat Dusan Vlahovic (memilih) bergabung dengan Juventus ketimbang Barca pada Januari lalu,” ujarnya dilansir dari Marca.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya