Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi Liga 1, 2, dan 3 2022/2023 telah absen mewarnai jagat sepak bola Indonesia sejak pecahnya tragedi Kanjuruhan pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu.
PSSI selaku federasi sepak bola dalam negeri telah berupaya mendapatkan izin untuk menggulirkan kembali perhelatan tersebut, yakni dengan mempercepat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB).
Baca Juga
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator atau penyelenggara ajang juga telah melaksanakan owner’s meeting bersama pengelola atau pemilik klub Liga 1 untuk mendapat saran dan masukan terkait kelanjutan kompetisi.
Advertisement
Komisaris Utama PT LIB Juni Rachman mengungkap pihaknya telah mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk menghelat kembali ajang sepak bola Tanah Air. Walau begitu, ia belum bisa membeberkan tanggal pasti lantaran izin resminya belum dikeluarkan.
“Infonya sudah ada green light (dari pemerintah), tetapi ini masih katanya. Kecuali kalau sudah keluar izin,” ujar Juni kepada awak media pasca menghadiri rapat bersama klub-klub Liga 1 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Jeda panjang dalam kompetisi sepak bola Indonesia tak dapat dimungkiri menyebabkan mandeknya roda perekonomian klub serta pemain Liga 1, 2, dan 3.
Meski sejauh ini, masih minim laporan soal penunggakan gaji pemain, utamanya di Liga 1, bukan hal yang mustahil jika pihak nantinya kesulitan memenuhi tagihan upah lantaran tak ada kepastian soal keberlanjutan ajang.
PT LIB pun diharapkan dapat memberi bantuan berupa subsidi kepada klub-klub yang membutuhkan. Terkait hal ini, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengaku skema tersebut akan dibahas di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 15 November.
“Saya rasa itu (subsidi untuk klub) juga nanti menjadi bagian dari opsi-opsi yang akan dibahas dalam RUPS LIB tanggal 15,” katanya. “Skema seperti yang disampaikan kalau misalnya terjadi seperti itu, tentu akan menjadi pembahasan di RUPS,” pungkas dia.
Gelar RUPS
PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang dilaporkan berencana menggelar RUPS pada 15 November mendatang. Kabar ini disampaikan langsung oleh Sudjarno kepada awak media selepas owner’s meeting pada Jumat (4/11/2022).
Terdapat tiga hal yang nantinya akan menjadi agenda pembahasan dalam RUPS. Topik-topik tersebut meliputi pelaporan keuangan per Oktober 2022, hasil owner’s meeting dengan klub Liga 1, serta perubahan susunan organisasi PT LUB.
“Agendanya (RUPS) sudah kita kirim ke pemegang saham. Yang pertama adalah kita akan melaporkan keuangan per Oktober 2022. Kemudian yang kedua, ada juga sebagian dari hasil (owner’s) meeting terkait dengan kelanjutan kompetisi.”
“Yang terakhir adalah terkait agenda perubahan komposisi komisaris maupun direksi (PT LIB). Itu juga menjadi pembahasan (dalam RUPS),” beber Sudjarno.
Advertisement
Alternatif Tanggal
Di sisi lain, PT LIB sejatinya telah mengungkap tanggal-tanggal alternatif dimulainya kembali kompetisi Liga 1. Terdapat tiga waktu yang dipertimbangkan, yakni 18 November, 25 November, dan 2 Desember 2022.
“Kalau untuk opsi, ada beberapa opsi (tanggal digelarnya Liga 1), mulai dari 18 November, 25 November, hingga 2 Desember,” ujar Komisaris Utama PT LIB Juni Rachman pasca rapat di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Meski tergolong mepet, Juni menegaskan waktu berakhirnya kompetisi Liga 1 tetap akan jatuh pada 16 April 2023. Hal itu menyusul akan dihelatnya Piala Dunia U-20 di Tanah Air pada Mei hingga Juni tahun depan.
“Untuk selesainya, berakhirnya kompetisi, semua (jatuh) pada tanggal 16 April. Kita tidak bisa lewat dari itu karena sebulan berikutnya, kita (Indonesia) menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20,” sambungnya dalam kesempatan yang sama.
Skema Pertandingan
Kendati demikan, Juni mengaku belum bisa memberi kepastian mengenai skema pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023. Menurutnya, kompetisi bisa saja berjalan dengan sistem home-away atau bubble to bubble seperti saat pandemi.
“Kita sepakat formatnya tetap kompetisi berjalan penuh. Namun, masalah bentuk sistemnya, apakah home-away atau bubble seperti zaman COVID dulu, nanti kita lihat izin yang dikeluarkan dari pemerintah,” ujarnya kepada awak media.
PT LIB selanjutnya juga akan berkomitmen menyusun jadwal sesuai dengan rekomendasi TGIPF. Hal ini dilakukan demi mengurangi faktor risiko selepas laga.
“Waktunya nanti mungkin sesuai dengan rekomendasi TGIPF. Jadi, tidak terlalu larut. Kalau tidak salah, FIFA juga menyinggung soal itu. Itu yang kita bahas, kita konsepkan,” kata Juni Rachman, menimpali rekannya.
Advertisement