Liputan6.com, Jakarta - Bintang Kroasia Luka Modric baru saja mengantar timnya merebut gelar juara 3 Piala Dunia 2022. Kepastian ini didapat usai Vatreni menumbangkan Maroko 2-1 dalam laga yang dihelat di Khalifa International Stadium, Sabtu (17/12/2022) malam WIB.
Kemenangan tersebut menjadi salah satu catatan manis buat Modric dalam keikutsertaannya di ajang sepak bola empat tahunan. Apalagi Piala Dunia 2022 berpotensi menjadi panggung FIFA World Cup terakhirnya mengingat sang pemain sudah nyaris menginjak kepala empat.
Baca Juga
Modric sendiri tak menampik bahwa dirinya kemungkinan tak bisa lagi memperkuat Vatreni di Piala Dunia edisi mendatang. Walau begitu, ia tak menutup peluang untuk tampil dalam kompetisi internasional lain sebelum memutuskan gantung sepatu.
Advertisement
“Ini mungkin pertandingan terakhir saya di Piala Dunia, tetapi (untuk sekarang) saya belum bisa berkata apa-apa,” ujar gelandang Real Madrid pasca kesuksesan Kroasia mengamankan podium ketiga Piala Dunia 2022, seperti dilansir dari Marca.
“Tentu saja saya sangat senang dengan karier saya bersama Kroasia. Memenangkan dua medali itu sangat penting. Impian saya sebenarnya memenangkan Piala (Dunia), hal itu tidak terjadi, tetapi saya tetap sangat senang,” katanya menambahkan.
Sekadar informasi, Kroasia memang telah menunjukkan performa gemilang dalam dua edisi penyelenggaraan Piala Dunia. Sebelumnya, Vatreni sudah lebih dulu menyabet predikat runner-up usai ditumbangkan oleh Prancis di final Piala Dunia 2018.
Bagi Modric, track record ini menjadi hal yang krusial. Pasalnya, Vatreni berhasil membuktikan kiprah dan kontribusi di sepak bola level dunia, terlepas dari statusnya sebagai negara kecil dengan populasi yang hanya mencapai empat juta penduduk.
“Anda bisa melihat bagaimana kami merayakannya di lapangan. Menyabet dua medali dalam dua edisi Piala Dunia merupakan hal yang amat berarti. (Catatan) itu sangat penting dan besar bagi Kroasia. Anda tidak bisa lagi mengatakan bahwa Kroasia adalah tim yang hanya melakukan sesuatu tiap 20 tahun sekali,” pungkas Modric.
Tampil di Nations League
Terlepas dari pernyataan soal ketidakikutsertaan di Piala Dunia edisi selanjutnya, Modric menegaskan bahwa dirinya masih akan tampil di ajang Nations League. Setelah itu, pesepak bola berusia 37 tahun baru akan memberi kepastian soal masa depannya.
“Di masa depan, kita akan lihat apa yang terjadi. Saya ingin melanjutkan (karier internasiona) hingga Nations League, dan kemudian kita akan lihat bagaimana ke depannya,” tutur pemain yang pernah membela Tottenham Hotspur itu.
Adapun terkait Euro, Modric juga mengaku belum mau ambil pusing. Ia masih butuh waktu untuk memutuskan apakah dirinya bakal tampil dalam ajang sepak bola bergengsi Eropa.
“Saya berpikir saya masih bisa tampil di level tinggi, dan saya ingin meneruskan setidaknya sampai Nations League. Selepas itu, akan ada lebih banyak waktu untuk memikirkan Euro.”
“Namun untuk sekarang, (saya ingin) berjalan selangkah demi selangkah dan berlanjut sampai Nations League Finals,” tutur pesepak bola kelahiran 1985 itu.
Advertisement
Optimistis
Di sisi lain, pelatih Timnas Kroasia Zlatko Dalic mengaku optimistis Modric bakal tetap bermain bersama timnya hingga putaran final Euro 2024 di Jerman.
Sekadar informasi, Vatreni nantinya bakal bersaing dengan empat negara lain, yakni Wales, Armenia, Turki, dan Latvia di babak kualifikasi grup. Modric dan kawan-kawan pun sangat diunggulkan untuk lolos ke fase selanjutnya.
“Dia (Modric) adalah kapten kami, dia bos besar kami. Dia bermain dengan luar biasa di turnamen ini (Piala Dunia 2022). Dia berusia 37 tahun, tetapi permainannya seperti masih 20 tahun atau maksimal 25 tahun,” tutur Dalic.
“Dia melakukan tugasnya dengan fantastis. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ini merupakan akhir (dari karier internasionalnya), tetapi saya rasa Luka Modric akan bertahan bersama kami untuk waktu yang lama. Saya harap (dia tampil di Euro 2024),” sambungnya.
Kutukan Juara 3
Usai menyabet gelar juara 3 di Piala Dunia 2022, Kroasia kini perlu waswas. Pasalnya, predikat tersebut rupanya kental dengan kutukan. Terbukti, mayoritas tim Eropa yang mendudukan peringkat tiga FIFA World Cup gagal lolos ke Euro selanjutnya.
Fenomena ini terjadi sejak empat dekade silam. Deretan negara yang merasakan nasib sial tersebut adalah Polandia (1982), Prancis (1986), Italia (1990), Swedia (1994), Kroasia (1998), Turki (2002), dan Belanda (2014).
Memang Jerman (2006, 2010) dan Belgia (2018) selamat dari kutukan. Akan tetapi, banyaknya tumbal yang berjatuhan membuat Kroasia patut berhati-hati.
Belum lagi mereka juga pernah merasakan hal itu setelah menduduki podium terakhir pada debut di Piala Dunia 1998. Dalam kualifikasi Piala Eropa 2020, Vatreni harus merelakan tiket otomatis ke Yugoslavia, sementara jatah play-off menjadi milik Republik Irlandia.
Advertisement