Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi esports antar wanita, Woman Star League (WSL) 2023 telah rampung pada 5 Februari lalu. Bigetron Era sukses mempertahankan status sebagai yang terbaik. Bigetron Era kembali jadi juara setelah mengalahkan GPX Basreng di final.
WSL season keenam ini mempertandingkan game esport Mobile Legends. Di final, Bigetron Era menang telak 4-0 saat melawan GPX Basreng. Kesuksesan ini mengulang pencapaian musim sebelumnya saat menghajar RRQ Mika juga dengan 4-0.
Baca Juga
Bagi Bigetron Era, gelar juara ini merupakan yang ke-20 mereka raih diberbagai ajang kompetisi esports.
Advertisement
Sementara MBR Delphyne mempertahankan posisi mereka, sama seperti WSL musim sebelumnya yang kembali menjadi juara 3 setelah mengalahkan RRQ Mika.
Untuk MVP final diraih oleh Fumi Eko. Penghargaan ini diberikan oleh RUJ 1986 (Tommy). Sedangkan GPX Basreng menjadi tim favorit yang ditentukan dari hasil vote WSL yang diberikan oleh Royals Guard (Satrya).
PBESI
Penyelenggaraan WSL 2023 yang sukses besar mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Esports Indonesia atau PBESI. Di hari Grand Final WSL babak Playoff, perwakilan dari PBESI, Debora Imanuella menjelaskan bahwa mereka mendukung dan mengapresiasi pihak WSL serta 1011 (Sepuluh Sebelas) Event selaku penyelenggara karena telah terus konsisten mendukung dan memberikan wadah turnamen profesional untuk skena wanita di Indonesia.
“Saya teringat, ketika menjadi host acara bincang-bincang esports Desember lalu, saya mendapatkan masukan bahwa kurangnya dukungan komunitas merupakan salah satu alasan masih banyak perempuan diluar sana yang takut untuk berkecimpung dalam dunia esports, meskipun mereka memiliki talenta. Wadah, serta komunitas yang suportif," kata Debora Imanuella yang menjabat sebagai Staf Khusus Kesekjenan Bidang Komunikasi dan Pengembangan Industri Kreatif Esports PBESI.
Advertisement
Kesetaraan
"Dengan lebih dari 200 perempuan berbakat yang mengikuti babak kualifikasi, dari latar belakang dan usia berbeda, WSL dapat memberikan wadah dan komunitas yang mereka butuhkan,” lanjut Debora.
Menurut Debora, PBESI selama ini sangat mendukung kesetaraan atlet esports di Indonesia.