Liputan6.com, Jakarta - Akademi sepak bola Chelsea telah menghasilkan sejumlah talenta luar biasa selama bertahun-tahun. Mungkin ada beberapa bintang sepak bola yang tidak disangka ternyata pernah menimba ilmu di klub yang berbasis di London tersebut.
Sebagian besar penggemar mungkin akan mengenali nama-nama seperti Reece James, Mason Mount, Ruben Loftus-Cheek, Trevoh Chalobah dan Conor Gallagher sebagai lulusan akademi yang cukup terkenal dalam beberapa tahun terakhir ini. Namun, ada beberapa pemain yang masih muda ataupun sudah sukses berkarir di tempat lain yang mungkin tidak disadari memulai karirnya dari Chelsea.
Baca Juga
Nama pertama adalah Declan Rice yang bergabung dengan akademi Chelsea sejak umur enam tahun. Ia terpilih untuk bergabung dengan akademi The Blues tetapi dilepas oleh klub ketika usianya menginjak 14 tahun.
Advertisement
Rice akhirnya menuju ke London Timur untuk bergabung dengan akademi West Ham di mana sang gelandang bekerja keras hingga ia membuat debut seniornya untuk klub pada tahun 2017 saat masih berusia 18 tahun.
Sejak debutnya tersebut, Rice telah memantapkan dirinya sebagai pemain reguler, baik untuk klub maupun untuk Timnas Inggris. Pemain berusia 24 tahun itu telah membantu negaranya mencapai final Euro 2020 dan juga sekarang mengemban jabatan kapten West Ham, mewarisi ban kapten dari legenda The Hammers Mark Noble.
Jamal Musiala
Dari semua pemain muda yang dilepas Chelsea, mungkin nama Jamal Musiala menjadi yang paling disesali. Di usianya yang masih 20 tahun, Musiala sudah menjadi pemain kelas dunia. Ia sudah memiliki 20 penampilan untuk Timnas Jerman, medali pemenang Liga Champions dan menjadi pilar penting bagi lini serang Bayern Munchen.
Musiala lahir di Stuttgart dan pindah ke Inggris pada usia tujuh tahun. Di sana ia mulai menimba ilmu di akademi Southampton sebelum akhirnya Chelsea mengambilnya pada tahun 2011. Ia dengan cepat berkembang dan disebut-sebut akan menjadi bintang masa depan di Stamford Bridge.
Bakatnya dalam mengolah bola telah menarik perhatian Bayern Munchen yang segera mendekati anak muda dari London Barat itu dan memberinya wadah untuk berkembang.
Advertisement
Eddie Nketiah
Eddie Nketiah dibesarkan di Lewsiham, London Tenggara dan bergabung dengan Chelsea sebagai pemain muda tetapi akhirnya dilepaskan oleh klub ketika masih berada di level U-14.
Nketiah kemudian bergabung dengan akademi klub rival sekota Arsenal di mana ia tampil mengesankan dengan 15 gol dalam 16 penampilan untuk tim U-18 dan mencetak 12 gol dalam 26 penampilan untuk tim U-23.
Pemain berusia 23 tahun itu sekarang menjadi salah satu bagian penting dari skuad Arsenal yang secara tidak terduga berpotensi meraih gelar juara Liga Inggris. Nketiah telah menjadi pengganti yang sangat baik selama Gabriel Jesus berada dalam masa pemulihan cedera lututnya dan membantu The Gunners menjaga takhta puncak klasemen liga.
Tariq Lamptey
Brighton belakangan menjadi dikenal sebagai klub yang sukses mengembangkan pemain-pemain muda yang menjanjikan dari seluruh dunia menjadi bintang terkenal. Tariq Lamptey adalah salah satunya meski ia bisa dibilang diambil dari rumput tetangga. Bergabung dengan akademi Chelsea pada usia delapan tahun, Lamptey baru membbuat debutnya pada Desember 2009 di mana ia membantu The Blues yang tertinggal 0-1 untuk memenangkan laga tersebut dengan skor 2-1.
Namun, total ia hanya mencatatkan tiga penampilan untuk klub yang identik dengan warna biru tersebut sebelum akhirnya hengkang ke Brighton.
Advertisement
Nathan Ake
Nathan Ake bergabung dengan akademi Chelsea pada tahun 2011 ketika usianya masih 16 tahun. Ia membuat debut seniornya untuk klub pada usia 17 tahun dan total mengoleksi 17 penampilan untuk The Blues sebelum menjalani serangkaian peminjaman ke sejumlah klub.
Ake akhirnya menandatangani kontrak dengan Bournemouth pada awal musim 2017/2018 dan tampil di semua pertandingan Liga Inggris The Cherries.
Selama berkarir di Pantai Selatan, pemain asal Belanda itu berhasil memberikan kontribusi yang luar biasa. Namun, kehadirannya ternyata tidak cukup untuk menyelamatkan Bournemouth dari jurang degradasi pada tahun 2020. Masih di tahun yang sama dengan degradasi timnya, Manchester City mendekatinya dan Ake akhirnya berlabuh ke Etihad Stadium.