Kazuyoshi Miura Kembali Cetak Sejarah, Bela Klub Portugal di Usia 56 Tahun

Kazuyoshi Miura terus melawan bapak waktu. Dia melakoni debut bagi klub Divisi II Portugal Oliveirense di usia 56 tahun.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 24 Apr 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 08:00 WIB
Kazuyoshi Miura
Kazuyoshi Miura. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kazuyoshi Miura terus melawan bapak waktu. Dia melakoni debut bagi klub Divisi II Portugal Oliveirense di usia 56 tahun.

Miura, yang bergabung dengan status pinjaman dari Yokohama FC, masuk lapangan di menit ke-90 ketika timnya memimpin 4-1 atas tuan rumah Academico de Viseu, Sabtu (23/4/2023).

Partisipasinya pada laga tersebut menjadikan Kazuyoshi Miura sebagai pemain tertua yang tampil di sistem kompetisi sepak bola Portugal. "Di usia 56 tahun, satu bulan, dan 24 hari," tulis situs resmi Liga Portugal.

Miura kini sedang menjalani musim ke-38 sebagai pemain profesional. Dia sudah bermain di berbagai penjuru dunia, termasuk Palmeiras, Genoa, Dinamo Zagreb, dan Vissel Kobe.

Portugal jadi negara keenam yang disambanginya setelah pertama kali mencari nafkah di Brasil pada 1986.

Miura bermain 89 kali bagi Timnas Jepang. Dia mempersembahkan gelar Piala Asia 1992 dan menduduki posisi kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak dengan 55 gol. 

Profil Kazuyoshi Miura

Pemain Tertua Dunia Kazuyoshi Miura Gabung Klub Portugal, Usianya Sudah 55 Tahun
Pemain Jepang Kazuyoshi Miura melambai saat konferensi pers Paris Saint-Germain di Tokyo pada 17 Juli 2022. Kazuyoshi Miura yang berusia 55 tahun resmi gabung klub Portugal, Oliveirense. Ia meninggalkan klub Jepang Yokohama FC dengan status pemain pinjaman sampai akhir musim 2022-2023. (AFP/Toshifumi Kitamura)

Miura pertama kali mulai bermain sepak bola setelah ayahnya melakukan perjalanan ke Piala Dunia 1970 di Meksiko dan memfilmkan pertandingan yang melibatkan Pele.

Dia mempelajari film tersebut saat tumbuh dewasa dan menggunakannya sebagai inspirasi untuk karirnya sendiri.

“Saya menjadi penggemar sepak bola Brasil,” jelasnya. “Sejak saya masih kecil, saya ingin hidup sebagai pemain profesional.”

Pria yang dikenal dengan julukan King Kazu itu juga merupakan pahlawan dan dipuji secara luas atas kesuksesan J-League, setelah kembali ke negara asalnya setelah bertugas di Brasil bersama Juventus.

Begitulah suksesnya, dia dinobatkan sebagai Pemain Paling Berharga di musim pertama J-League, mengalahkan Gary Lineker.

Telah diklaim di masa lalu bahwa pertandingan Yokahoma dihadiri oleh 4.000 penggemar tambahan jika Miura kemungkinan besar akan bermain.

Miura tampaknya tidak memiliki keinginan untuk pensiun dalam waktu dekat, dan menegaskan dia masih menikmati bermain sepak bola meski waktu bermainnya terbatas. Bahkan dia mengungkapkan rencananya untuk bermain terus sampai dia menginjak usia 60 tahun

“Ya, saya masih menikmati bermain sepak bola – setiap saat,” pungkasnya.

Perjalanan Karier Kazuyoshi Miura

Pemain Tertua Dunia Kazuyoshi Miura Gabung Klub Portugal, Usianya Sudah 55 Tahun
Pemain Jepang Kazuyoshi Miura mengontrol bola saat acara pembukaan Stadion Nasional baru, tempat Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo pada 21 Desember 2019. Pemain yang kini berusia 55 tahun itu pun menjadi salah satu olahragawan paling dicintai di Jepang dan menjadi wajah J League saat diluncurkan pada tahun 1993. (AFP/JIJI PRESS )

Miura lahir di Prefektur Shizuoka, Jepang pada 26 Februari 1967.

Pesepak bola tertua di Jepang itu memulai karirnya pada tahun tahun 1982 ketika dia berusia 15 tahun, bepergian ke luar negeri sendirian untuk berlatih bersama CA Juventus, sebuah tim profesional di Brasil.

Di tahun selanjutnya, Kazuyoshi Miura bergabung sebagai pemain profesional di klub bergengsi Santos FC, yang dikenal sebagai klub dimana Pele bermain. Miura kemudian melakukan debutnya di Kirin Cup Soccer 86 yang diselenggarakan di Jepang sebagai pemain profesional yang bermain untuk Brasil.

Hingga pada tahun 1989, Kazuyoshi Miura menandatangani kontrak dengan E.C. XV De Jau dari Campeonato Paulista – liga tingkat tertinggi di kerajaan sepak bola. Dia pun encetak gol pertamanya saat melawan Corinthians sebagai pemain Jepang dan membuat daya tarik yang kuat dari sapaan "Kazu" di Brazil.

Selain itu, Kazuyoshi Miura juga berperan aktif dalam Copa União (Kejuaraan Brasil), kompetisi liga tingkat tertinggi di Brasil.

Pada tahun 1990, Kazuyoshi Miura menandatangani kontrak dengan klub sepak bola Yomiuri dari Japan Soccer League (JSL: mantan organisasi J-League).

Debut Kazuyoshi Miura di Jepang adalah ketika ia bersaing dalam pertandingan melawan PJM Futures (Piala PJM ke-4, Hamamatsu, 1-4), dan debut dalam pertandingan resmi di Piala JSL ke-15 (melawan Sumitomo Metal).

Di tahun yang sama juga, Kazuyoshi Miura pertama kali bergabung dengan anggota tim sepak bola nasional Jepang (A-roster).

Kemudian di tahun 1993, ketika J-League pertama kali diluncurkan, dia terpilih sebagai kapten baru. 

Berlanjut pada tahun 1995, Kazuyoshi Miura berpartisipasi dalam Kejuaraan Interkontinental di Arab Saudi, bersaing untuk tepak bola nasional Jepang.

Dia juga menjadi juara Kirin Cup Soccer pada tahun 1995 (melawan tim sepak bola nasional Skotlandia dan tim sepak bola nasional Ekuador).

Pada tahun 1996, Kazuyoshi Miura berrpartisipasi sebagai satu-satunya pemain terpilih dunia dari Asia dalam FIFA All-Star Game (tim Olimpiade nasional Brasil VS FIFA World All-Stars).

Kazuyoshi juga menerima penghargaan untuk gol terbanyak yang dicetak di J-League 1996, dan menerima penghargaan sebagai salah satu dari sebelas pemain terbaik di J-League 96.

Pada tahun 2001, Kazuyoshi Miura dintransfer ke klub Vissel Kobe dan pada tahun 2005, dia ditransfer ke Sydney FC dari Yokohama FC. 

Namun pada tahun 2006, Miura kembali ke Yokohama FC. Dia pun ditunjuk sebagai asisten manajer sekaligus menjadi pemain klub tersebut. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya