Liputan6.com, Jakarta - Pembalap Red Bull Max Verstappen sukses mengamankan kemenangan pada balapan Formula 1 (F1) GP Belanda 2023 di Sirkuit Zandvoort. Sosok berusia 25 tahun itu merasa bangga bisa menang dalam cuaca buruk.
"Ini luar biasa. Bahkan dengan cuaca yang menantang, saya sangat bangga. Saya merasa emosional selama balapan. lagu kebangsaan sebelum perlombaan. Meski diguyur hujan dan cuaca buruk, para penggemar tetap antusias sehingga menciptakan suasana yang luar biasa," ucapnya dikutip dari situs resmi F1.
Baca Juga
Verstappen memulai GP Belanda di posisi kedua setelah disusul oleh rekan setimnya di Red Bull, Sergio Perez. Namun, andalan tuan rumah itu berhasil rebut posisi pertama secara kontroversial setelah mendapatkan pit stop yang lebih cepat dibandingkan rekan timnya.
Advertisement
Bendera merah sempat dikibarkan pada tujuh lap tersisa yang menyebabkan balapan ditunda cukup lama. Verstappen kemudian menahan Fernando Alonso dari Aston Martin untuk memenangkan perlombaan.
Dilansir dari Daily Mail, kemenangan Verstappen telah membuatnya sejajar dengan pencapaian pembalap legendaris Red Bull Sebastian Vettel dalam meraih kemenangan beruntun terlama di Formula Satu, suatu prestasi yang dicapai pada musim 2013.
Kini Verstappen berpotensi menguasai rekor sendirian pada seri selanjutnya di GP Italia. “Saya akan memikirkannya minggu depan. Saya pertama-tama akan menikmati akhir pekan ini. Itu selalu sulit, ada tekanan untuk tampil, dan tentu saja saya sangat senang bisa menang di sini,” katanya.
Christian Horner Tolak Anggapan Sudah Pilih Kasih ke Verstappen
Perez yang awalnya memimpin balapan harus rela dilewati oleh Verstappen setelah hujan deras di awal GP Belanda menyebabkan adanya keputusan strategis di dalam tim.
Verstappen mendapatkan keunggulan atas Perez dengan beralih ban lebih awal. Keputusan tersebut membuat jarak antar pembalapmenjadi lebih jauh. Hal itu membuat banyak fans mempertanyakan keputusan yang dianggap pilih kasih kepada Verstappen.
Namun, Kepala Tim Red Bull Christian Horner membela strategi tim ketika berbicara kepada Sky F1. “Itu rumit karena ketika Anda menjadi mobil pertama, sangat sulit untuk melakukan keputusan itu," ujarnya.
“Ada beberapa alasan di balik pengambilan keputusan itu. Jika kami menempatkan Checo di posisi pertama dan Max di putaran kedua, kami mempunyai risiko tersingkir oleh Gasly dan Fernando Alonso yang ada di posisi belakang tim."
Advertisement
Pierre Gasly Raih Podium untuk Pertama Kali di Musim Ini
Gasly mengalami rasa frustrasi atas performa di musim pertamanya bersama Alpine. Namun, ia menjadi lega setelah berhasil naik podium yang pertama kali untuk tim di Grand Prix Belanda.
Berbicara kepada SkySports F1, Gasly mengatakan akan selalu berusaha untuk tim kedepannya walaupun sudah berhasil naik podium.
“Saya senang karena kami belum terlalu beruntung sejak awal tahun, sering kali terlibat dalam situasi yang tidak menguntungkan yang menimbulkan rasa frustrasi."
"Kita tetap tenang dan selalu mencoba meningkatkan apa yang saya bisa pada diri, dan hari ini hasilnya terbayar. Selamat yang sebesar-besarnya kepada semua anggota tim dan hal yang sangat keren untuk memulai kembali paruh kedua tahun ini," ucapnya
Toto Wolff Akui Mercedes Masih di Bawah Standar
Kesalahan strategi ban slick menghambat usaha Mercedes untuk bertahan di Sirkuit Zandvoort. Mereka tidak memperhitungkan dampak hujan singkat yang tiba-tiba mengganggu balapan dan membuat tim-tim lain, termasuk McLaren dan Williams, kaget.
"Tampaknya kami terlalu lama bertahan di lintasan. Kami benar-benar membuat keputusan yang salah," kata Wolff dalam wawancara dengan Sky Sports F1.
"Kami akan secara menyeluruh mengevaluasi ulang strategi kami."
Advertisement