Presiden Barcelona Joan Laporta Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap Wasit

Presiden Barcelona Joan Laporta ikut-ikutan terseret dakwaan dalam kasus dugaan suap wasit yang melanda klub raksasa Catalan sejak September lalu. Laporta kini sedang diselidiki oleh jaksa Spanyol setelah dirinya dijadikan tersangka pada Rabu (18/10/2023) waktu setempat.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 19 Okt 2023, 13:34 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 13:34 WIB
Joan Laporta - Barcelona
Presiden Barcelona Joan Laporta ikut ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap wasit yang melanda Blaugrana. (Pau BARRENA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Barcelona Joan Laporta ikut-ikutan terseret dakwaan dalam kasus dugaan suap wasit yang melanda klub raksasa Catalan sejak September lalu.

Laporan di Spanyol mengungkap Laporta kini sedang diselidiki oleh jaksa Spanyol setelah dirinya dijadikan tersangka pada Rabu (18/10/2023) waktu setempat.

Melansir pemberitaan Metro, Laporta menjadi satu dari tujuh orang yang didalami oleh pihak berwenang akibat adanya pembayaran 7,3 juta poundsterling yang dilakukan Barcelona kepada mantan wasit senior Jose Maria Enriquez Negreira.

Negreira sendiri diketahui merupakan mantan Wakil Presiden Komite Wasit Federasi Sepak Bola Spanyol sejak 1993 hingga 2018. Ia dikatakan telah menerima suap dari Barcelona senilai 7,3 juta euro selama kurang lebih 17 tahun, terhitung mulai 2001 sampai 2018.

Sementara itu, Joan Laporta yang dituduh terlibat sejatinya baru menjalani masa bakti keduanya sebagai Presiden Barcelona sejak 2021 lalu. Akan tetapi, dia sudah pernah menempati jabatan serupa pada periode 2003 hingga 2010, yang masuk dalam rentang waktu penyuapan Negreira.

Barcelona Tepis Tuduhan Suap

Logo dan ilustrasi Barcelona
Logo dan ilustrasi Barcelona. (AFP/Pau Barrena)

Adapun pusaran kasus suap yang saat ini membelit Barcelona pertama kali mencuat bulan lalu, menyusul adanya penggeledahan di kantor federasi sepak bola Spanyol pada akhir September.

Mantan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell lantas dikenai tuduhan korupsi sebagai bagian dari penyelidikan.

Hakim investigasi Joaquin Aguirre Lopez juga menempatkan Barcelona di posisi yang sama atas dugaan penyuapan aktif, tetapi klub raksasa Catalan terus menyangkal melakukan kesalahan yang dituduhkan.

Blaugrana sebelumnya bersikeras bahwa mereka hanya membayar untuk kebutuhan konsultasi eksternal terkait laporan teknis wasit yang disebut lumrah dilakukan di kalangan klub-klub sepak bola.

Pernyataan Tegas Joan Laporta

Joan Laporta
Joan Laporta kembali menjadi presiden Barcelona (AFP)

Joan Laporta sendiri sebelumnya sudah sempat mengeluarkan pernyataan tegas terkait tuduhan suap yang dijatuhkan kepada Barcelona. Ia bersikeras pihak klub tidak pernah melakukan tindakan yang bertujuan melanggar kompetisi atau meraup keuntungan.

"Sepanjang 123 tahun sejarahnya, FC Barcelona selalu menjadi model (klub dengan) permainan yang adil, baik di dalam maupun luar lapangan. Jika kami menang selama beberapa dekade, tidak diragukan lagi itu adalah hasil dari bakat, usaha, dan pengetahuan kami," ujar Laporta.

"Saya sepenuhnya yakin bahwa FC Barcelona tidak pernah melakukan tindakan apa pun dengan tujuan mengubah kompetisi untuk mendapatkan keuntungan."

"Berkonsultasi mengenai masalah wasit teknis bukan merupakan tindakan ilegal apa pun. Konsultasi–seperti yang dilakukan oleh klub-klub besar–dilakukan secara transparan, dengan faktur yang sesuai, setidaknya dalam mandat pertama saya sebagai presiden," tambahnya.

Joan Laporta Ikut Jadi Tersangka

Sayangnya perkembangan terbaru justru menunjukkan Joan Laporta terseret lebih jauh ke dalam kasus. Hakim secara resmi telah melibatkan dia untuk pertama kalinya, dengan Presiden Barcelona kini dianggap sebagai tersangka.

Laporan Reuters yang dilansir dari Metro mengungkap Barcelona sendiri juga telah memberi kabar terkait situasi di klub pada Rabu (18/10/2023) kemarin. Pihak klub mengonfirmasi bahwa tim hukum mereka sedang menangani kasus yang berlangsung.

Posisi Barcelona di LaLiga 2023/2024

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya