Liputan6.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana mengalahkan seniornya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada semifinal Denmark Open 2023 di Jyske Bank Arena, Sabtu (21/10/2023).
Dalam laga berdurasi 54 menit, Fikri/Bagas unggul 21-11, 16-21, 21-12 untuk memenangkan pertandingan. Pada final yang digelar besok, mereka menghadapi pemenang jagoan tuan rumah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen kontra Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia
Baca Juga
Jalan Pertandingan Denmark Open 2023
Fajar/Rian memetik poin pertama, tapi kemudian kehilangan lima angka beruntun. Keduanya makin tercecer 2-8, sebelum memangkas defisit menjadi 7-10. Namun, Fikri/Bagas kembali tancap gas. Mereka melesat 16-8 hingga akhirnya mengamankan gim pembuka.
Advertisement
Duel sengit hadir di gim selanjutnya. Fajar/Rian kembali memimpin 4-1 di awal permainan. Tapi, Fikri/Bagas bisa memutar skor usai memetik enam angka berturut-turut. Meski Fajar/Rian bisa menyamakan 9-9, mereka pun unggul pada interval.
Persaingan kemudian memanas. Dalam kedudukan 14-15, Fajar/Rian memetik lima poin beruntun untuk menguasai sisa laga. Rubber pun tercipta.
Partai sengit berlanjut di gim penentu. Masing-masing pasangan jual beli serangan dan tidak membiarkan lawan menjauh, dengan selisih maksimal dua angka.
Sampai Fikri/Bagas mendobrak tren itu usai memetik enam angka berturut-turut untuk memimpin 12-7. Meski Fajar/Rian coba mendekat, Fikri/Bagas bisa mempertahankan keunggulan untuk melaju ke partai puncak Denmark Open 2023.
2 Wakil Indonesia Kandas di 8 Besar Denmark Open 2023
Fikri/Bagas dan Fajar/Rian merupakan dua wakil tersisa Indonesia di Denmark Open 2023. Sebelumnya dua wakil yakni tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi kandas pada perempat final.
"Kami merasa perkembangan, ada kenaikan. Dari cara bermain, kami sudah bisa tahu mau memakai pola apa di lapangan dan tentunya kami terus berusaha untuk lebih baik lagi," ujar Ana.
"Setelah apa yang terjadi di Kejuaraan Dunia dan China Open, kami ingat bagaimana sakit dan sedihnya. Itu membuat tekad dan kemauan kami untuk bangkit semakin menguat, kami jadikan itu pelajaran lalu move on karena hidup harus terus berjalan," pungkas Ana.
Advertisement